UDiNus Repository

PEMETAAN KERENTANAN BANGUNAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012

Saputra, Aditya (2012) PEMETAAN KERENTANAN BANGUNAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP BAHAYA GEMPABUMI DI KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012. Semantik 2012. pp. 255-263. ISSN 979 - 26 - 0255 - 0

[img] PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (241Kb) | Request a copy

    Abstract

    Kecamatan Pleret merupakan salah satu daerah yang rawan gempabumi. Terbukti pada gempabumi 27 Mei 2006, Kecamatan Pleret mengalami kerusakan yang sangat parah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kerentanan bangunan tempat tinggal terhadap gempabumi menggunakan prosedur rapid visual screening of building for potential seismic hazard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah integrasi antara penginderaan jauh, sistem informasi geografis, dan observasi di lapangan. Berda sarkan interpretasi visual citra ASTER komposit 3, 4, PCA 56789 didapatkan empat satuan litologi di Kecamatan Pleret. Keempat satuan litologi tersebut adalah Endapan Gunungapi Merapi Muda (Qmi), Endapan Aluvial hasil rombakan material Formasi Semilir dan Nglanggran (Qa), Formasi Nglanggran (Tmn), dan Formasi Semilir (Tmse). Keempat satuan litologi tersebut memberikan kenampakan yang berbeda-beda pada citra ASTER komposit 3, 4, PCA 56789. Formasi Semilir yang didominasi oleh perselingan antara breksi batuapung dan breksi-tuf memberikan kesan rona/ warna biru cerah dengan bercak merah kecoklatan. Formasi Nglanggran yang didominasi oleh breksi volkanik dan breksi aliran memberikan kesan rona/ warna yang lebih gelap yaitu merah kecoklatan dengan bercak biru cerah. Endapan Gunungapi Merapi Muda dan Endapan Aluvial rombakan material Formasi Semilir dan Nglanggran memberikan kesan rona/ warna yang hampir sama yaitu berwarna hijau kebiruan dan coklat kemerahan. Berdasarkan interpretasi citra Quickbird dapat diketahui bahwa tipe atap bangunan tempat tinggal di Kecamatan Pleret didominasi oleh tipe atap kampung reguler yaitu 89,50%, sedangkan struktur bangunan didominasi oleh tipe struktur pasangan batu bata diperkuat dengan diafragma rigid (RM2) yaitu 92,08%. Tipe struktur RM2 memiliki skor rapid visual screening of building for potential seismic hazard yang tinggi yaitu diatas 1,75. Nilai ini menunjukkan bahwa tipe struktur RM2 memiliki tingkat kerentanan yang rendah. Kata kunci : kerentanan bangunan, litologi, struktur bangunan

    Item Type: Article
    Subjects: T Technology > T Technology (General)
    Divisions: UNSPECIFIED
    Depositing User: Imanuel Harkespan
    Date Deposited: 03 Jul 2012 09:22
    Last Modified: 01 Mar 2013 18:24
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/102

    Actions (login required)

    View Item