UDiNus Repository

KUNANG SEBAGAI SUMBER PANGAN BARU DALAM RANGKA RAGAM VARIASI MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA

Lestari, Winny Hardiyanti and Indriani, Nindita Agus and -, Istiqomah (2014) KUNANG SEBAGAI SUMBER PANGAN BARU DALAM RANGKA RAGAM VARIASI MAKANAN TRADISIONAL INDONESIA. PKM-K.

[img]
Preview
PDF - Published Version
Download (404Kb) | Preview

    Abstract

    Di era globalisasi ini, perkembangan dan inovasi makanan sangat pesat, dari segi bahan juga sudah menjamur, mudah sekali untuk didapatkan, bisa langsung dibeli di toko atau di pasar. Namun, dalam hal inovasi makanan tradisional, masih belum pesat perkembangannya. Apalagi pemanfaatan suatu bahan makanan yang belum terpakai, menjadi sumber pangan yang memberikan variasi pada makanan tradisional belum terlalu ramai dilakukan. Salah satu tanaman adalah nangka. Kulit nangka (Kunang) adalah bagian yang tidak terpakai, hanya dibuang begitu saja. Padahal kulit nangka yang difermentasi akan menghasilkan makanan tradisional yang memiliki citarasa tak kalah dengan makanan modern sekarang. Pemerintah Kabupaten Semarang menyatakan bahwa buah nangka merupakan produk hortikultura unggulan yang potensial. Ditinjau dari segi produktivitas, berdasar data dari Dinas Pertanian Kabupaten Semarang pada tahun 2008, produksi buah nangka di daerah ini mencapai 17.593 kwintal/tahun. Usaha pengelolaan Kunang ini dilakukan guna memanfaatkan kulit nangka yang dianggap tidak berguna, kemudian merubahnya menjadi suatu olahan makanan tradisional yang sangat nikmat, meningkatkan nilai ekonomi dan mengemasnya dengan bentuk kemasan yang mudah untuk dijual dan higienis. Kami merencanakan dalam pemsarannya yaitu dengan mengemas kunang kedalam gelas berukuran 350 gr dengan nama “Kunang Cap Mama Rahmah”. Promosi dilakukan melalui, pamflet, brosur, twitter, facebook. Promosi yang paling tepat adalah membuat katalog. Kami siap untuk mengolah beberapa masakan/ cemilan dengan bahan Kunang. Olahan masakan yang kami ciptakan bisa dilihat dan dipilih sesuai keinginan pembeli, tentu saja katalog lebih efisien bagi pembeli yang kurang memahami cara memasak Kunang. Evaluasi dilakukan pada saat proses produksi selesai dan evaluasi menyeluruh dilakukan setiap 1 minggu sekali. Evaluasi ini berupa hal- hal teknis yang masih kurang atau perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi, serta evaluasi terhadap pelayanan pada konsumen.

    Item Type: Article
    Subjects: Program Kreativitas Mahasiswa > Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
    Program Kreativitas Mahasiswa > Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
    Divisions: Biro > Biro Kemahasiswaan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 16 Dec 2014 10:28
    Last Modified: 16 Dec 2014 10:30
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/14090

    Actions (login required)

    View Item