UDiNus Repository

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA AKIBAT TEKANAN PANAS BAGIAN PEMBAKARAN DI PEMBUATAN BATU BATA KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG 2015

ADITYO, ENDARGO TOTOK (2015) FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA AKIBAT TEKANAN PANAS BAGIAN PEMBAKARAN DI PEMBUATAN BATU BATA KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (470Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Tekanan panas diartikan gabungan dari produksi panas oleh tubuh pekerja itu sendiri, iklim (cuaca) kerja yang merupakan kombinasi dai suhu, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan panas radiasi. Berdasarkan survei pertama pada pekerja yang terpapar tekanan panas di pembakaran batu bata di Kelurahan Penggaron Kidul mengeluh kelelahan, haus, keringat berlebih dan pusing serta mual. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subyektif pada pekerja bagian pembakaran pembuatan batu Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengukuran tekanan panas menggunakan questemp dengan pendekatan cross sectional. Jenis penelitian Explanatory Research . Sampel adalah total populasi berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan tekanan panas (320C) dengan kategori beban kerja sedang (218) – berat (1142), rata-rata IMT normal, aklimatisasi dengan cara minum 1 gelas air setiap 20-30 menit, rata-rata berusia 40 tahun, tidak menggunakan obat hipertensi, dan kondisi kesehatan pekerja sehat. Ada hubungan antara tekanan panas, aklimatisasi dengan keluhan subyektif pekerja bagian pembakaran. Keluhan subyektif terbanyak yaitu merasa lelah, keringat berlebih, jumlah keringat banyak,kulit pucat, lemah, mengalami panas, kejang dan nyeri pada kaki dan tangan. Bagi para pekerja sebaiknya menggunakan masker dan sarung tangan dan mengkonsumsi air isotonik setiap 20-30 menit setelah minum air mineral.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 27 Nov 2015 11:28
      Last Modified: 27 Nov 2015 11:28
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17410

      Actions (login required)

      View Item