DIKA, SAPUTRA TANGGUH (2015) ANALISA KINERJA PETUGAS FILING DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (91Kb) | Preview | |
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
Rekam medis dapat dijaga dan dikelola dengan baik apabila sistem penyimpanannya didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Sarana yang digunakan di filing RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah tracer, tetapi tracer yang digunakan masih manual dan belum menggunakan kode warna.Jarak antar rak filing masih terlalu berdekatan. Tingkat pendidikan petugas filing belum terdapat lulusan DIII Rekam Medis. Keefektifan dan efisiensi di rumah sakit dalam pelayanan belum tercapai, kemungkinan petugas rumah sakit tersebut belum melaksanakan prosedur dan kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang sudah diberikan rumah sakit dengan maksimal. Untuk menganalisis kinerja petugas filing, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisa Kinerja Petugas Filing di RSUD Bendan Kota Pekalongan Tahun 2015. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 (empat) orang petugas, dengan objek adalah kinerja petugas filing. Metode yang digunakan yaitu observasi untuk mengamati kinerja petugas filing dalam menyediakan DRM bagi pemberian pelayanan dan wawancara kepada 4 (empat) petugas filing dengan cara menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis sebagai pedoman untuk mengetahui kinerja petugas filing dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara yang telah peneliti siapkan. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan kinerja petugas dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) didapatkan hasil bahwa target yang dicapai sasaran mutu penyediaan dokumen rawat jalan sebesar 80%. Hasil tersebut belum sesuai dengan target yang telah ditentukan sebesar 90%. Tracer yang digunakan masih manual sehingga kinerja petugas pendaftaran kurang efektif. Belum menggunakan kode warna dalam sistem penyimpanannya, hal tersebut menyebabkan sering terjadi missfile. Hasil pengukuran jarak antar rak filing didapat rata-rata 42-109 cm, seharusnya jarak antar rak filing yang ergonomis yaitu 1,5 meter atau dua kali lebar bahu petugas. Belum adanya petugas filing yang berlatarbelakang pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dari hasil penelitian disarankan sebaiknya prosedur Standar Pelayanan Minimal (SPM) di evaluasi lebih tertib agar target sasaran mutu penyediaan dokumen tercapai. Dibuatkan tracer yang secara otomatis tercetak setelah petugas pendaftaran selesai melayani pasien. Perlunya sarana filing menggunakan kode warna dalam penyimpanan DRM sehingga dapat meminimalisir terjadinya missfile. Pembenahan jarak antar rak filing dengan ukuran antropometri 95% yaitu 2 kali lebar bahu orang dewasa. Petugas rekam medis bagian filing sebaiknya berlatarbelakang pendidikan DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 27 Nov 2015 11:29 |
Last Modified: | 27 Nov 2015 11:29 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17444 |
Actions (login required)
View Item |