MEITA, FRAHMIHADI PUTRI (2015) ANALISA BEBAN KERJA PETUGAS ASSEMBLING PASIEN BPJS DENGAN METODE WISN DI RSUD KOTA SEMARANG PADA TAHUN 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (933Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Assembling pasien BPJS di RSUD Kota Semarang terdapat penumpukan DRM di meja petugas, pengembalian DRM lebih dari 2 x 24 jam dan membantu memberikan map serta menyelipkan DRM ke filing sehingga petugas sering kali over time pada petugas. Tujuan penelitian mengetahui beban kerja petugas assembling pasien BPJS rawat inap di RSUD Kota Semarang padatahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan pendekatan cross sectiona lpopulasi dalam penelitian ini adalah petugas assembling pasien BPJS yang berjumlah 3 orang petugas. Jumlah sampel petugas A = merakit DRM baru 8 sampel, meneliti kelengkapan DRM 3 sampel, mengentri kedalam komputer 34 sampel. Petugas B= merakit DRM baru 10 sampel, meneliti kelengkapan DRM 38 sampel, mengentri kedalam komputer 43 sampel. Petugas C= merakit DRM baru 15 sampel, meneliti kelengkapan DRM 27sampel, mengentri kedalam komputer 57 sampel. Jumlah petugas assembling pasien BPJS berjumlah 3 orang. Berdasarkan hasil penelitian petugas assembling mengerjakan tugas pokoknya yaitu menerima DRM dari bangsal, merakit dokumen baru, menganalisa kelengkapan DRM dan menginput kedalam komputer. Hari kerja efektif dalam 1 tahun 286 hari. Jumlah standar beban kerja petugas assembling BPJS selama 1 tahun adalah 28869. Kuantitas kegiatan pokok petugas assembling pasien BPJS adalah 17094 DRM. Total kebutuhan tenaga kerja di unit assembling pasien BPJS padatahun 2015 dengan metode perhitungan WISN adalah 4 petugas. Jadi diperkirakan terjadi penambahan petugas sebanyak 1 orang petugas. Berdasarkan hasil penelitian di unit assembling pasien BPJS RSUD Kota Semarang tentang merakit DRM baru, menganalisis kelengkapan DRM dan mengentri kedalam komputer. Peneliti memberikan saran petugas assembling pasien BPJS harus mengingatakan kepada bangsal tentang pengembalian DRM 2 x 24 jam, tentang standar pengurutkan DRM kepada pencatat agar petugas assembling cepat dan lebih mudah dalam menganalisa kelengkapan DRM dan resiko penambahan waktu kerja karena sering over time.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 27 Nov 2015 11:29 |
Last Modified: | 27 Nov 2015 11:29 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17449 |
Actions (login required)
View Item |