UDiNus Repository

Gambaran program penanganan gizi buruk pada balita di Rumah Gizi kota Semarang

ADITYA, WULANDARI (2015) Gambaran program penanganan gizi buruk pada balita di Rumah Gizi kota Semarang. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (236Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Status gizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Di samping itu status gizi berpengaruh pada kecerdasan balita, balita dengan gizi kurang akan memiliki tingkat rendah, nantinya mereka tidak mampu bersaing. Dampak jangka pendek gizi buruk adalah anak menjadi apatis, mengalami gangguan bicara dan perkembangkan. Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor IQ, penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori. Gizi buruk jika tidak dikelola dengan baik pada fase akutnya akan mengancam jiwa dan kematian. Banyaknya orang tua yang menganggap anaknya tidak sakit, sibuk bekerja dan meninggalkan anaknya di asuh oleh neneknya, sehingga 1,7% mengalami cakupan gizi buruk pada balita dengan Bawah Garis Merah ( BGM ) dan 0,004% balita mengalami status gizi buruk. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran program penanganan gizi buruk pada balita di Rumah Gizi Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang diteliti meliputi peran petugas, sumber pendanaan, sarana prasarana, dan metode penanganan menggunakan FGD ( Focus Group Discussion ) kepada 5 petugas Rumah Gizi / DKK bagian kesgagizi Kota Semarang dan subyek crosscheck kepada 1 petugas puskesmas dan 2 orang tua balita yang anak balitanya terkena gizi buruk yang ditangani oleh Rumah Gizi Kota Semarang. Hasil penelitian yaitu peran petugas Rumah Gizi sangat penting dan berpengaruh terhadap jalannya kegiatan pemeriksaan balita gizi buruk dan peran petugas puskesmas melakukan pendampingan pemeriksaan terhadap anak balita gizi buruk, sumber pendanaan berasal dari pemerintah APBD 2 dan selalu mendapat bantuan seperti obat dan makanan tambahan dari Dinas Kelautan dan perikanan yang langsung disalurkan kepada pasien gizi buruk, metode penangananya secara komprehensif. Rumah Gizi sebaiknya mempunyai petugas kusus yang ada di Rumah Gizi sehingga lebih efektif dan selalu melakukan pendekatan orang tua balita agar memeriksakan anaknya dan sadar akan kesehatan anaknya. Sarana APE ( Alat Permainan Edukatif ) lebih diperbanyak agar anak yang memeriksakan langsung ke Rumah Gizi tidak jenuh dan menambah kecerdasan anak balita gizi buruk.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 27 Nov 2015 11:29
      Last Modified: 27 Nov 2015 11:29
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17474

      Actions (login required)

      View Item