ELSA, SARI YUNITA (2016) HUBUNGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN OBESITAS ABDOMINAL PADA ANAK BAND DI KOTA SEMARANG TAHUN 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
| PDF Download (508Kb) | Preview | |
| PDF Download (98Kb) | Preview | |
| PDF Download (204Kb) | Preview | |
| PDF Download (223Kb) | Preview | |
| PDF Download (163Kb) | Preview | |
| PDF Download (198Kb) | Preview | |
| PDF Download (159Kb) | Preview | |
| PDF Download (234Kb) | Preview | |
| PDF Download (265Kb) | Preview | |
| PDF Download (240Kb) | Preview | |
| PDF Download (190Kb) | Preview |
Abstract
Menurut riset kesehatan dasar tahun 2013 di Indonesia didapatkan data prevalensi obesitas sebesar 7,3%. Di tahun 2014 telah di diketahui 18.000 orang meninggal setiap tahunnya di Indonesia akibat minuman beralkohol. Konsumsi minuman beralkohol adalah salah satu faktor risiko dari obesitas abdominal, kebiasaan minum minuman beralkohol sampai mabuk sehingga si peminum menderita ketidaksadaran diri dan efek psikis serta fisiknya sering disebut dengan alkoholisme. Berdasarkan survei awal peneliti tahun 2015 terdapat 550 anak band di Kota Semarang yang sudah tergabung dalam suatu band lebih dari 3 bulan serta didapatkan beberapa anak band mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengalami obesitas abdominal. Dengan tujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian obesitas abdominal pada anak band di Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dan teknik sampling yang digunakan yaitu convenient sebesar 60 anak band di Kota Semarang yang mengkonsumsi minuman beralkohol terhitung bulan Januari 2016. Hasil penelitian ini yaitu, sebagian besar responden dewasa (95,0%), jenis kelamin laki-laki (80,0%), tingkat pendidikan mahasiswa (63,3%), frekuensi konsumsi minuman beralkohol 1 - 3 kali dalam seminggu (40,0%), banyaknya >1800 ml dalam seminggu (63,3%), durasi selama ?5 tahun (60,0%), persentase kandungan alkohol ?20 % - 55 % (45,0%). Ada hubungan antara frekuensi (p = 0,01) banyaknya (p = 0,001) durasi (p = 0,001) dan persentase (p = 0,001) konsumsi minuman beralkohol dengan kejadian obesitas abdominal. Saran pada para pengkonsusmi sebaiknya mengurangi konsumsi minuman beralkohol yang merupakan faktor risiko dari berbagai jenis penyakit metabolisme salah satunya adalah obesitas abdominal dan beralih pada pola hidup sehat dan bagi Pemerintah Kota Semarang sebaiknya membantu mengurangi tingginya angka konsumsi minuman beralkohol dengan memberi sosialisasi mengenai bahaya konsumsi alkohol bagi kesehatan serta mengendalikan perdagangan minuman beralkohol.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 22 Mar 2016 14:30 |
Last Modified: | 22 Mar 2016 14:30 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17919 |
Actions (login required)
View Item |