FEBRIANA, KUSUMAWATI (2016) Evaluasi Fungsi Kerja Assembling dalam Rangka Peningkatan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
| PDF Download (432Kb) | Preview | |
| PDF Download (132Kb) | Preview | |
| PDF Download (101Kb) | Preview | |
| PDF Download (118Kb) | Preview | |
| PDF Download (132Kb) | Preview | |
| PDF Download (189Kb) | Preview | |
| PDF Download (131Kb) | Preview | |
| PDF Download (121Kb) | Preview | |
| PDF Download (342Kb) | Preview | |
| PDF Download (220Kb) | Preview | |
| PDF Download (93Kb) | Preview | |
| PDF Download (109Kb) | Preview |
Abstract
Berdasarkan survei awal di bagian assembling Rumah Sakit Islam Kendal dari 10 dokumen rekam medis pasien rawat inap, terdapat 40% dokumen rekam medis tidak lengkap. Hal itu disebabkan karena kurangnya sarana atau alat bantu seperti kartu kendali untuk menuliskan hal-hal yang tidak lengkap sehingga tidak ada pengendalian ketidaklengkapan, tidak ada buku ekspedisi serah terima dokumen dan tugas tambahan petugas assembling untuk memberi kode dan mengentri kode. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah 5 petugas assembling. Objek penelitian adalah dokumen rekam medis, kebijakan, Standar Operasional Prosedur, pelaksanaan fungsi kerja assembling. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan check list. Metode pengolahan data melalui tahap pengumpulan, editing, tabulating dan penyajian data. Selanjutnya dibandingkan dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan semua petugas hanya mengetahui tiga tugas assembling yaitu mengurutkan dokumen, meneliti kelengkapan dan mendistribusikan dokumen ke bagian koding. Kebijakan assembling menjadi satu dengan Standar Operasional Prosedur. Ada butir tugas yang belum tertera pada Standar Operasional Prosedur seperti pengendalian nomor rekam medis dan formulir, petugas hanya melaksanakan tiga fungsi kerja assembling saja seperti mengurutkan dokumen, meneliti kelengkapan dan mendistribusikan dokumen ke bagian koding. Persentase ketidaklengkapan sebesar 40% pada formulir resume keluar yaitu review autentifikasi dan pelaporan. Sebesar 40% petugas belum melaksanakan fungsi kerjanya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Sebaiknya menambahkan tugas pokok yang belum tertera pada Standar Operasional Prosedur seperti pengendalian formulir rekam medis dan penggunaan nomor rekam medis, tiap bagian diberi penanggung jawab agar petugas dapat berfokus pada satu pekerjaan saja, evaluasi beban kerja assembling untuk menentukan petugas yang dibutuhkan dibagian assembling. Kata Kunci : Pengetahuan, Kebijakan, Assembling
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 22 Sep 2016 14:52 |
Last Modified: | 22 Sep 2016 14:52 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/20298 |
Actions (login required)
View Item |