FADHILA, AMALIA RIZKA (2016) ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DRM INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Rumah Sakit Bhayangkara Semarang di bagian filing pelaksanaan retensinya hanya menggunakan tanggal terakhir pasien berobat dan tidak menggunakan KIUP, serta penyimpanan dokumen rekam medis inaktif disimpan di dalam kardus berdasarkan nomor terakhir rekam medisnya. Dimana faktor penyebab masalahnya antara lain tidak adanya kebijakan mengenai pelaksanaan retensi dan penyimpanan dokumen rekam medis inaktif, sarana retensi, sarana penyimpanan dokumen rekam medis inaktif, dan pengetahuan petugas filing. Hal ini berdampak pada pelayanan dokumen rekam medis (DRM) bagian filing yaitu dari hasil pelaksanaan retensi tidak bisa memilah kasus penyakit dan sistem penyimpanannya tidak membantu persiapan nilai guna. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan retensi dan penyimpanan dokumen rekam medis inaktif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah 4 petugas yang terdiri atas 2 petugas filing dan 2 petugas rekam medis pendaftaran. Objek penelitian adalah pelaksanaan retensi dan sistem penyimpanan dokumen rekam medis inaktif. Metode pengolahan data melalui tahap editing dan tabulasi yang kemudian dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan retensi sudah sesuai dengan SOP tetapi tidak menggunakan indeks penyakit, kebijakan retensi dan penyimpanan dokumen rekam medis inaktif yang belum ada. Di rumah sakit tidak menggunakan jadual retensi yang mengikuti Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.1.5.01160 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar Dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis Di Rumah Sakit, sarana retensi yang digunakan yaitu DRM pasien rawat jalan dan kardus. Penyimpanan DRM inaktifnya tidak menggunakan rak penyimpanan DRM, disimpan di ruangan yang terpisah dari ruang filing aktif dan diurutkan sesuai nomor terakhir rekam medisnya. Sebaiknya perlu adanya KIUP, perlu dibuat jadual retensi arsip dengan disesuaikan berdasarkan kasus penyakitnya, dan diperlukan rak penyimpanan DRM inaktif agar tersusun dengan rapi yang selanjutnya digunakan untuk persiapan nilai guna rekam medis.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 04 May 2017 15:11 |
Last Modified: | 04 May 2017 15:11 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/21435 |
Actions (login required)
View Item |