KARUNIA, PRIYANA ANGGUN (2016) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA PEKERJA PT. UTAMA CORE ALBASIA DI KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
Indonesia memiliki banyak pabrik yang mengolah bahan mentah seperti kayu yang kemudian diolah menjadi bahan siap pakai salah satunya berupa plywood. Banyaknya minat konsumen terhadap hasil olahan kayu berdampak pula pada pemenuhan tenaga kerja. Proses pengolahan kayu dan kebiasaan pekerja tentunya mempunyai risiko yang berdampak negatif yaitu terjadinya penyakit akibat kerja yang salah satunya berupa keluhan subyektif gangguan sistem pernapasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subyektif gangguan sistem pernapasan pada pekerja PT. Utama Core Albasia di Cangkiran tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan survei analitik dan pendekatan penelitian secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja di PT. Utama Core Albasia. Sampel penelitian yang diambil jumlahnya sebanyak 48 pekerjadiambil dengan teknik area sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan pengukurankadar debu. Analisis dengan menggunakan uji statistik rank spearman dan fisher's exact test. Hasil statistic menunjukkan keluhan subyektif gangguan sistem pernapasan yang sering dirasakan pekerja adalah mengeluarkan sputum ditempat kerja (62,5%), sesak nafas (27,1%), pilek (22,9%) dan nyeri dada (22,9%) serta batuk (20,8%). Pekerja memiliki umur paling banyak ? 25 tahun (60,4%). Jenis pekerjaan 4 dari 5 bagian memiliki jumlah pekerja yang sama yaitu sebanyak 10 orang. Penggunaan APD pada pekerja dengan kategori baik sebanyak 62,5%. Hasil pengukuran kadar debu pada ruang kerja dari 8 titik tempat pengukuran terdapat satu tempat yaitu pada bagian cutting yang melebihi NAB yaitu 19,1 mg/Nm3. Sedangkan uji statistic menyatakan tidak terdapat hubungan antara usia (p 0,829) dan kadar debu (p 0,078) dengan keluhan subyektif gangguan sistem pernapasan. Terdapat hubungan antara jenis pekerjaan (p 0,045) dan penggunaan APD (p 0,039) dengan keluhan subyektif gangguan sistem pernapasan. Berdasarkan hasil penelitian itu maka sebaiknya memiliki petugas K3 guna mengontrol kualitas kadar debu dan pemantau dalam penggunaan APD, perusahaan melakukan perawatan exhaust fan, perusahaan melakukan pemeriksaan kepada pekerja secara rutin serta perusahaan memberikan kebijakan yang mengharuskan pekerja menggunakan APD selama proses produksi berlangsung.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 04 May 2017 15:12 |
Last Modified: | 04 May 2017 15:12 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/21443 |
Actions (login required)
View Item |