YUSUF, SUDIBYO ASRONI (2013) PEMETAAN PENYAKIT DBD BERDASARKAN WILAYAH DI PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG TAHUN 2011. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (380Kb) | Preview | |
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
Program Studi Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK Yusuf Asroni Sudibyo Pemetaan Penyakit DBD Berdasarkan Wilayah di Puskesmas Pegandan Semarang Tahun 2011. Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Demam berdarah disebabkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Dari data dinas kesehatan kota Semarang tahun 2011 diketahui bahwa dari 37 puskesmas yang ada, wilayah kerja puskesmas pegandan adalah yang tertinggi mengalami DBD yaitu terdapat 122 penderita. Pada Puskesmas Pegandan pengelolaan data masih dicatat pada buku yang kemudian di input ke komputer dengan menggunakan Microsof Excel untuk dijadikan lapran berbentuk makalah, tabel dan grafik. Agar informasi yang terkait kewilayahan dapat dikelola dengan baik maka dapat dilakukan dengan Sistem informasi geografis (SIG). Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian berdasarkan keadaan nyata yang diamati dengan pendekatan cross setional. Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan Arc View GIS sebagai pengolah data dalam pembuatan peta. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2011, dari delapan kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pegandan diketahui bahwa kelurahan Gajah Mungkur adalah kelurahan yang memiliki penderita DBD paling banyak yaitu sebanyak 47%, penderita DBD berdasarkan jenis kelamin terbanyak di kelurahan Gajah Mungkur dengan perempuan 56% dan laki-laki 44%. dan penderita DBD berdasarkan umur paling banyak juga di kelurahan Gajah Mungkur dimana untuk umur 0-5 tahun sebanyak 51%, umur 6-15 tahun sebanyak 45% dan untuk umur >15 tahun sebanyak 44%. Sedangkan untuk kelurahan yang memiliki jumlah angka bebas jentik (ABJ) paling tinggi ada di kelurahan Petompon 78% dan yang paling rendah di kelurahan Bendungan 53%. Untuk Puskesmas Pegandan Semarang disarankan petugas Puskesmas Pegandan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan di wilayah yang memiliki jumlah penderita DBD paling banyak serta melakukan pemeriksaan angka bebas jentik (ABJ) di wilayah yang memiliki angka bebas jentik (ABJ) rendah. Kata Kunci : DBD, Sistem Informasi Geografis (SIG), Puskesmas Pegandan Kepustakaan : 24 buah, 1989-2013
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 13:57 |
Last Modified: | 21 Nov 2014 04:57 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/6606 |
Actions (login required)
View Item |