UDiNus Repository

Hubungan Antara Ambang Pendengaran Dengan Keluhan Subyektif Pada Pekerja Shift 1 Yang Terpapar Kebisingan Di Bagian Proses Mixing Pt. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang 2011

ESTI, DARMAJATI (1970) Hubungan Antara Ambang Pendengaran Dengan Keluhan Subyektif Pada Pekerja Shift 1 Yang Terpapar Kebisingan Di Bagian Proses Mixing Pt. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang 2011. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Rangsang suara yang berlebihan atau tidak dikehendaki (bising), yang dijumpai di perusahaan atau di tempat kerja, tentu saja akan mempengaruhi fungsi pendengaran dan berbagai keluhan subyektif. Banyak industri yang menggunakan mesin bising, salah satunya adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, terutama di bagian proses mixing yang mempunyai intensitas kebisingan sebesar 86,1-89,1 dBA, sehingga pekerja di bagian proses tersebut berpotensi mengalami pergeseran ambang dengar dan beberapa keluhan subyektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara ambang pendengaran dengan keluhan subyektif pada pekerja shift 1 bagian proses mixing PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan cara wawancara dan pemeriksaan audiometri. Sampel dalam penelitian ini adalah 22 pekerja shift 1 di bagian proses mixing. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah dengan menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27.3% responden mengalami pergeseran ambang dengar, 9.1% responden sering mengalami gangguan fisiologis, 13.6% responden sering mengalami gangguan psikologis, 18.2% responden sering mengalami gangguan komunikasi, 31.8% sering mengalami gangguan keseimbangan, dan 40.9% responden sering mengalami keluhan subyektif. Berdasarkan uji Fisher’s Exact, ada hubungan yang bermakna antara ambang pendengaran responden dengan gangguan psikologis (nilai ? value 0,013), gangguan komunikasi (nilai ? value 0,046), dan gangguan keseimbangan (nilai ? value 0,004). Sedangkan gangguan fisiologis dan keluhan subyektif tidak ada hubungan yang bermakna dengan ambang pendengaran (nilai ? value 0,065 dan 0,309). Salah satu cara agar pekerja tidak mengalami keluhan subyektif adalah dengan cara pengendalian kebisingan, melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada pekerja, serta pemeriksaan audiometri secara berkala kepada pekerja.

Item Type: Article
Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Divisions: Fakultas Kesehatan
Depositing User: Psi Udinus
Date Deposited: 07 Oct 2014 15:19
Last Modified: 07 Oct 2014 15:19
URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7276

Actions (login required)

View Item