UDiNus Repository

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH PADA MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN DEMAK

IMAM, FADIL FAILASUF (1970) HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH PADA MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN DEMAK. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (115Kb) | Preview

    Abstract

    Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri leptospira, karena kontak dengan urine tikus yang mengandung leptospira atau air lumpur yang terkontaminasi kuman ini dengan menembus kulit lecet atau mukosa. Penyakit leptospirosis dapat menyerang semua usia, tetapi sebagian besar berusia 10 – 39 tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada laki – laki usia pertengahan, mungkin usia ini adalah faktor resiko tinggi tertular penyakit okupasi ini. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Hidup Bersih Pada Masyarakat Dengan Kejadian Leptospirosis Di Kabupaten Demak. Dari hasil survey awal didapatkan data hasil penderita leptospirosis dari Dinas Kesehatan Kota Demak bahwa dari jumlah populasi data insidensi penderita leptospirosis bulan januari – april tahun 2009 adalah 37 responden (kasus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antara kasus ( penderita leptospirosis ) dan kontrol ( tidak menderita leptospirosis ) dan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas ( pengetahuan, sikap, dan praktik hidup bersih pada masyarakat di Kabupaten Demak ) dan variabel terikat ( Kejadian Leptospirosis ) melalui uji Chi Square. Sampel penelitian adalah jumlah penderita leptospirosis bulan januari sampai april 2009 berjumlah 37 orang. Akan tetapi ada 7 penderita leptospirosis yang sudah meninggal ( eksklusi ). Jadi jumlah sampel sebanyak 30 orang ( kasus ) dan 30 orang ( kontrol ). Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dua variabel tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel terikat, yaitu hubungan pengetahuan dan sikap hidup bersih pada masyarakat dengan kejadian leptpspirosis. Dimana nilai p value nya diatas 0,05. Dari hasil penelitan juga didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengetahuan responden cukup-baik Dimana sebagian besar responden cukup-baik pengetahuan sebelum makan mencuci tangan merupakan pencegahan leptospirosis (71,65%), dan sebagian besar responden menunjukkan sikap yang cukup-baik, dimana sebagian besar responden menyatakan sikap yang cukup-baik terhadap pernyataan tidak mandi dan tidak mencuci disungai dapat mencegah tertular leptospirosis (93,35%). Dan satu variabel bebas memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel terikat, yaitu praktik hidup bersih pada masyrakat dengan kejadian leptospirosis, dimana p value nya dibawah 0,05, dengan praktik hidup bersih yang tidak aman (25,0%), dengan hasil perhitungan OR > 1, artinya praktik yang tidak aman mempunyai risiko 6 kali lebih besar menderita leptospirosis dibandingkan dengan praktik yang aman. Dengan didapatkan hasil penelitian dua variabel tidak didapatkan hubungan, dan satu variabel didapatkan hubungan, namun semua variabel tersebut berpotensi adanya kejadian leptospirosis. Untuk itu disarankan bagi masyarakat khususnya bagi para pekerja yang berhubungan dengan air, untuk selalu memakai APD ( Alat Pelindung Dir seperti sepatu boot ) disaat bekerja

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:19
    Last Modified: 21 Nov 2014 01:01
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7285

    Actions (login required)

    View Item