UDiNus Repository

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF AKIBAT BISING PADA PENGGUNA STUDIO MUSIK UNGU BANYUMANIK SEMARANG 2010

RAHMAJAYANTI, (1970) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF AKIBAT BISING PADA PENGGUNA STUDIO MUSIK UNGU BANYUMANIK SEMARANG 2010. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (32Kb) | Preview

    Abstract

    Bahaya rutinitas mendengarkan musik keras-keras di CD-player/walkman maupun dari live musik menimbulkan ketulian permanen. Ketulian permanen adalah bahaya akumulatif dari kedua kebiasaan tersebut. Kelompok yang memiliki risiko terbesar gangguan pendengaran akibat terpapar suara musik yang keras adalah para pekerja musik; dari musisi, penyanyi, produser musik, sound engineer, band crew, teknisi panggung, dan lain-lain yang umumnya berada di lingkungan suara bising sekitar 4-8 jam sehari pada saat latihan rutin selama bertahun-tahun. Profesi terkait yang juga memiliki risiko adalah teknisi rekaman, disc jockey, dan pemandu karaoke. Dari observasi awal kepada beberapa anggota group band diperoleh hasil berupa setelah mereka bermain musik di studio musik yaitu mereka mengalami pusing, mual, dada berdebar-debar dan kurang mendengar lawan bicara saat berkomunikasi. Paparan bising yang diterima pengguna berkisar 95 dBA. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan ambang pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Subyektif Akibat Bising Pada Pengguna Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research, dengan pendekatan survey. Populasi pada penelitian ini adalah member aktif Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang sebanyak 50 orang, dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 34 responden. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan Sound Level Meter untuk mengukur intensitas kebisingan lingkungan. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah uji Korelasi Spearman Rank. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah rata-rata lama paparan 2 tahun 8 bulan, rata-rata intensitas kebisingan 93,4379 dBA, rata-rata umur responden 21 tahun, rata-rata penggunaaan earphone 85,3%, dan rata-rata keluhan subyektif 17,06. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan antara lama paparan dengan keluhan subyektif akibat bising pada pengguna Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang (p value 0,294), tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan keluhan subyektif akibat bising pada pengguna Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang (p value 0,717), ada hubungan antara umur dengan keluhan subyektif akibat bising pada pengguna Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang (p value 0,031), tidak ada hubungan antara penggunaan earphone dengan keluhan subyektif akibat bising pada pengguna Studio Musik Ungu Banyumanik Semarang (p value 0,611). Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka disarankan sebaiknya dalam bermain musik di studio musik atau pada saat performance di panggung menggunakan alat pelindung telinga, supaya dapat meminimalisir gangguan akibat ketulian. Istirahat yang cukup supaya badan kembali segar dan fit dalam melakukan pekerjaan. Tidak menggunakan earphone terlalu lama dan terlalu sering.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:20
    Last Modified: 21 Nov 2014 00:49
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7302

    Actions (login required)

    View Item