UNSPECIFIED (1970) ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH LOKET PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN TEORI ANTRIAN DI RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
Full text not available from this repository.Abstract
Seiring dengan bertambahnya jumlah pasien dari tahun ke tahun, maka permasalahan antrian semakin komplek dan meningkat. Di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang permasalahan antrian bertambah, dikarenakan di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang hanya ada 2 loket yaitu 1 loket pendaftaran pasien baru dan 1 loket pendaftaran pasien lama. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis kebutuhan loket pendaftaran pasien rawat jalan. Dengan tujuan untuk mengetahui jumlah loket atau petugas yang optimal berdasarkan teori antrian. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode observasi, Variabel yang diteliti adalah arrival rate, service rate, dan kebutuhan jumlah loket. Populasi studi pada penelitian ini adalah pasien RST Bhakti Wira Tamtama Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa standar waktu yang dibutuhkan untuk melayani pasien baru adalah 323 detik, dan untuk pasien lama 106 detik, dengan tingkat kedatangan pasien baru adalah 5 pasien perjam, untuk pasien lama 42 pasien perjam. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode sederhana, setelah dihitung menggunakan program Win QSB untuk mengetahui kebutuhan loket, dihasilkan penghitungan untuk pasien baru yaitu probabilitas petugas menganggur 54,54555%, dan probabilitas petugas sibuk 45.4546%, rata – rata jumlah pasien dalam system 1 pasien, rata – rata waktu pasien dalam system per pasien 600 detik, dan rata rata waktu dalam mengantri 272,88 detik. Untuk penghitungan pasien lama karena jumlah pasien yang datang lebih besar dari pada tingkat peayanan sedangkan hanya ada 1 pendaftaran rawat jalan lama jadi terlalu banyak yang mengantri, dengan menggunakan program Win QSB didapatkan hasil loket yang dibutuhkan minimal 2 loket pendaftaran rawat jalan lama, sehingga didapatkan hasil : probabilitas petugas menganggur 23,6364 %, sedangkan probabilitas petugas sibuk 47,1658 %, dengan rata – rata jumlah pasien dalam system 2 pasien, rata – rata waktu pasien dalam system per pasien 171,36 detik, dan rata – rata waktu dalam mengantri 65 detik. Berdasarkan penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penggunaan 1 loket pendaftaran untuk pasien baru sudah memenuhi kebutuhan akan banyaknya pasien yang datang, pasien tidak perlu menunggu lama untuk mendapat pelayanan, sedangkan 1 loket untuk pendafataran pasien lama tidak dapat memenuhi akan banyaknya pasien yang datang untuk dilayani, ditambah lagi dengan lamanya proses pelayanan, sehingga banyak pasien yang mengantri. Saran dari penulis yaitu dengan penggantian proses pelayanan yang masih manual dengan proses pelayanan dengan sistem komputerisasi yang memadai sehingga dapat meminimalisasikan proses pelayanan pendfataran.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:21 |
Last Modified: | 07 Oct 2014 15:21 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7326 |
Actions (login required)
View Item |