UDiNus Repository

PERILAKU PEMILIHAN KONTRASEPSI VASEKTOMI PADA AKSEPTOR KB PRIA DI KLINIK PKBI CABANG PEMALANG TAHUN 2008

DIANA, LESMANAWATI (1970) PERILAKU PEMILIHAN KONTRASEPSI VASEKTOMI PADA AKSEPTOR KB PRIA DI KLINIK PKBI CABANG PEMALANG TAHUN 2008. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (43Kb) | Preview

    Abstract

    Program Keluarga Berencana (KB) diadakan dengan tujuan mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Di PKBI Cabang Pemalang terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah peserta kontrasepsi pria dari tahun ke tahun, pada tahun 2006 peserta vasektomi berjumlah 137 pasien, 2007 berjumlah 133 pasien, tahun 2008 berjumlah 89 pasien. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “perilaku pemilihan kontrasepsi vasektomi pada akseptor KB pria di klinik PKBI Cabang Pemalang tahun 2008. Peneliti ini menggunakan metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan diskusi kelompok terarah. Subyek dalam penelitian ini adalah akseptor pria vasektomi yang berada di Kota Pemalang berjumlah 14 orang, crosscheck dalam penelitian ini adalah anggota Paguyuban, Petugas PKBI dan istri subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan usia subyek penelitan berkisar antara 45 -65 tahun. Kerentanan yang dirasakan subyek penelitian yang vasektomi adalah banyaknya anak, kesejahteraan menurun sehingga tidak bisa memberikan pendidikan yang lebih tinggi kepada anak. Keseriusan yang dirasakan akseptor apabila tidak vasektomi adalah adanya efek samping dan kegagalan KB lainnya karena tidak menggunakan kontrasepsi mantap vasektomi. Manfaat yang dirasakan akseptor dalam pemilihan vasektomi adalah efisien, cepat, praktis, permanen dan biaya yang ringan, bahkan gratis. Hambatan yang dirasakan akseptor dalam pemilihan vasektomi adalah masih adanya mitos yang mengatakan bahwa vasektomi berdosa, menurunkan gairah seksual dan memotong seluruh alat kelamin. Faktor pendorong akseptor dalam vasektomi adalah keluarga, istri, Paguyuban Priyo Utomo dan petugas PKBI. akseptor telah tindakan untuk melakukan Vasektomi pada tahun 2007 sampai 2008 dan melakukan konseling sebelumnya. Bagi klinik PKBI, diharapkan lebih mengkaji dan mempelajari hambatan-hambatan yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam vasektomi, dengan cara lebih menerapkan komitmen politis, penerapan kebijakan yang menguatkan pria untuk berkontrasepsi, dukungan jaringan pelayanan vasektomi dan memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan Eduksi) baik secara perorangan dan kelompok terhadap akseptor.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:21
    Last Modified: 21 Nov 2014 00:23
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7349

    Actions (login required)

    View Item