UDiNus Repository

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN DENGAN JUMLAH KUMAN PADA NASI KUCING YANG DIJUAL Dl WILAYAH SEMARANG TENGAH TAHUN 2007

HERIANI, RIMBAWATI IKA (1970) HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN DENGAN JUMLAH KUMAN PADA NASI KUCING YANG DIJUAL Dl WILAYAH SEMARANG TENGAH TAHUN 2007. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (47Kb) | Preview

    Abstract

    Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Data dari DKK Semarang mengenai angka keracunan makanan pada tahun 2005 diperoleh rata-rata 21,95% yang disebabkan oleh kuman dan bakteri, Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tempat pengolahan nasi kucing di wilayah Semarang Tengah diketahui bahwa dari 6 warung nasi kucing berupa 4 warung tidak tersedia tempat sampah, 2 warung tersedia tempat sampah dan 1 warung menyediakan ember cuci. Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang jumlah kuman pada nasi kucing di wilayah Semarang Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan crossectional, Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penjual warung nasi kucing di wilayah Semarang Tengah. Sampel yang diperoleh berdasarkan jumlah populasi yang diambil yaitu sebesar 26 orang penjual. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kandungan angka jumlah kuman didalam nasi kucing, Sedangkan analisa data yang digunakan adalah Uji Rank Spearman. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah 61,54% sampel nasi kucing mengandung kuman lebih dari 100 koloni/ml. Sedangkan jumlah minimum kuman terkandung dalam nasi kucing sebesar 32 koloni/ml dan nilai tertinggi jumlah kuman sebesar 517 koloni/ml. Hasil uji statistik didapatkan bahwa jumlah koloni kuman dalam nasi kucing sebesar 32 - 517 koloni/ml, dimana diketahui bahwa ada hubungan antara kondisi alat masak dengan jumlah kuman dengan P. Value = 0,001 dan rho = -0,679, sanitasi pembungkus nasi dengan jumlah angka kuman dengan P. value, 0,010 dan rho = -0,497, sanitasi dapur dengan jumlah angka kuman dengan P, Value - 0,007 dan rho = -0,512. Sedangkan variabel yang tidak ada hubungan yaitu antara lain sanitasi air pencucian dengan jumlah angka kuman dengan P. Value = 0,166 dan rho = -0,280, sanitasi penjamah makanan dengan angka kuman dengan P. Value = 0,150 dan rho = -0,285, dan sanitasi bahan mentah dengan jumlah angka kuman dengan P. Value = 0,457 dan rho = 0,152. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka perlu dilakukan pengawasan, dan pemantauan berkala dari pihak DKK kota Semarang, serta perlu perhatian khusus dari pedagang nasi kucing dalam hal faktor sanitasi.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:22
    Last Modified: 20 Nov 2014 23:52
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7393

    Actions (login required)

    View Item