UDiNus Repository

Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Pada Anak Umur 0 - 4 Tahun (Studi Kasus di Puskesmas Halmahera Semarang 2007)

SARI, TRISNAWATI (1970) Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Pada Anak Umur 0 - 4 Tahun (Studi Kasus di Puskesmas Halmahera Semarang 2007). Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (37Kb) | Preview

    Abstract

    Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular mengenai parenkim paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sering dijumpai pada orang dewasa muda dan anak - anak umur kurang dari 5 tahun. Pada orang dewasa, dua pertiga kasus terjadi pada laki – laki, tetapi ada dominasi kejadian tuberkulosis pada perempuan di masa anak – anak. Di Indonesia masalah TB Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar. Laporan WHO ( World Health Organization ) tahun 1997, menyebutkan Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah kasus TB Paru setelah India dan Cina. Pada tahun 1999 WHO memperkirakan, dari setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB Paru dengan bakteri tahan asam ( BTA ) positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas ( jenis kelamin, status gizi anak dan kepadatan hunian ) dengan variabel terikat ( kejadian TB Paru pada Anak umur 0-4 tahun ). Dalam penelitian ini kasus adalah penderita TB Paru pada Anak umur 0-4 tahun yang mendapatkan pengobatan di Puskesmas Halmahera sedangkan kontrol adalah bukan penderita TB Paru. Data diperoleh pada saat penelitian dimulai. Jenis penelitian ini adalah Case Control ( retrospektif ). Adapun instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan (55,6 %), status gizi anak terbanyak adalah gizi baik (55,6 %) dan kepadatan hunian terbanyak adalah kepadatan hunian yang padat (70,4 %). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara terjadinya TB Paru dengan jenis kelamin ( P:0,027 ) dengan OR = 3,571, kepadatan hunian ( P:0,028 ) dengan OR = 3,455 dan tidak ada hubungan yang bermakna antara terjadinya TB Paru dengan status gizi anak ( P:0,783 ) dengan OR = 1,164. Peneliti menyarankan agar dilakukan peningkatan pengetahuan dan pendidikan masyarakat tentang penyakit TB Paru pada anak dalam hal perbaikan gizi anak, program gizi dan program Keluarga Berencana ( KB

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:24
    Last Modified: 20 Nov 2014 23:26
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7430

    Actions (login required)

    View Item