ENDAH, RETNO DEWI (1970) Faktor-faktor Gaya Hidup yang Berhubungan dengan Derajat Keparahan Penyakit Hipertensi di RSUD Dr.H Soewondo Kendal 2005. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (75Kb) | Preview |
Abstract
Banyaknya penderita hipertensi di Indonesia mencapai 15 juta jiwa. Selama tahun 2004, tercatat 2709 pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Dr. H. SOEWONDO Kendal. Gaya hidup merupakan salah satu faktor resiko hipertensi yang dapat meningkatkan prevalensi penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup (konsumsi garam, kebiasaan merokok, status konsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan olahraga) dengan derajat keparahan hipertensi pada pasien rawat jalan hipertensi di RSUD Dr. H. SOEWONDO Kendal tahun 2005. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 93 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Coefficient Contingency, untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan skala nominal dan ordinal, dan Rank Spearman, untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan skala ordinal dan ordinal, dengan tingkat signifikansi 0,05. Dari hasil penelitian berdasarkan Uji Coefficient Contingency pada variabel bebas, yaitu status konsumsi minuman beralkohol dengan variabel terikat, yaitu derajat keparahan hipertensi, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara status konsumsi minuman beralkohol dengan derajat keparahan hipertensi, p-value=0,603. Sedangkan dari hasil penelitian berdasarkan Uji Rank Spearman pada variabel bebas, yaitu konsumsi garam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga dengan variabel terikat, yaitu derajat keparahan hipertensi, didapatkan bahwa ada hubungan antara konsumsi garam dengan derajat keparahan hipertensi (p-value=0,042, rho=0,214), ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan derajat keparahan hipertensi (p-value=0,045, rho=-0,267), ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan derajat keparahan hipertensi (p-value=0,036, rho=-0,450). Berdasarkan hasil diatas, penulis menyarankan pada pihak RS untuk dapat memberikan informasi berupa penyuluhan tentang penyakit hipertensi, dan peningkatan pemberian motivasi kepada para pasiennya. Pasien sendiri pun hendaknya bisa mengontrol dan meminimalisir gaya hidup mereka yang menjadi faktor resiko hipertensi. Dengan begitu, diharapkan bisa mencegah tingkat keparahan hipertensi dan terjadinya komplikasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:26 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 22:35 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7499 |
Actions (login required)
View Item |