UDiNus Repository

PERBEDAAN KENAIKAN FREKUENSI DENYUT NADI PADA TENAGA KERJA SEBELUM DAN SESUDAH MEMAKAI SUMBAT TELINGA (EARPLUG) DI BAGIAN BUFFING PT. TECHPACK ASIA KARANGAWEN 2005

ATRIAS, IRWANDANI (1970) PERBEDAAN KENAIKAN FREKUENSI DENYUT NADI PADA TENAGA KERJA SEBELUM DAN SESUDAH MEMAKAI SUMBAT TELINGA (EARPLUG) DI BAGIAN BUFFING PT. TECHPACK ASIA KARANGAWEN 2005. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (58Kb) | Preview

    Abstract

    PT Techpack Asia Karangawen di Bagian Buffing intensitas kebisingannya sudah melebihi NAB yaitu sebesar 90,3 dBA berdasarkan Kepmenaker KEP 51/MEN/1999 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja. Walaupun tenaga kerja diwajibkan memakai sumbat telinga tetapi pada prakteknya mereka tidak memakai sumbat telinga tersebut secara kontinyu dan benar, sehingga proteksi maksimum yang diberikan oleh sumbat telinga tidak akan tercapai dan semakin berat beban kerja yang diterima tenaga kerja maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Salah satu cara untuk mengetahui berat ringannya beban kerja yang diterima tenaga kerja dengan menghitung denyut nadi kerja. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan kenaikan frekuensi denyut nadi pada tenaga kerja sebelum dan sesudah memakai sumbat telinga (earplug) di bagian Buffing PT. Techpack Asia Karangawen tahun 2005�. Jenis penelitian ini adalah experimental research, yaitu adanya perlakuan yang dilaksanakan peneliti terhadap subyek penelitian dan hasil perlakuan tersebut, diamati, diukur dan dianalisis dengan pendekatan crossectional, data penelitian diambil dalam waktu bersamaan. Penelitian ini dilakukan pada 40 responden di bagian buffing PT Techpack asia karangawen dengan kriteria sebagai berikut: tidak sedang sakit/baru sembuh dari sakit, tidak menderita penyakit jantung, tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi, status gizi normal (IMT 18,5-25,0), tidak sedang hamil atau hamil dengan usia kehamilan maksimal 8 bulan, sehingga dalam penelitian ini didapat 23 orang yang memenuhi kriteria tersebut. Perbedaan kenaikan frekuensi denyut nadi dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan. Kenaikan frekuensi denyut nadi sebelum memakai sumbat telinga (earplug) sebesar 8,0-15,0 dpm dan sesudah memakai sumbat telinga (earpug) sebesar 6,0-14,0 yang berarti bahwa kenaikan frekuensi denyut nadi sebelum(earpug) memakai sumbat telinga lebih tinggi dibanding sesudah memakai sumbat telinga (earpug). Hasil uji t berpasangan diperoleh p value sebesar 0,04, sehingga dapat disimpulkan bahwa “ada perbedaan kenaikan frekuensi denyut nadi pada tenaga kerja sebelum dan sesudah memakai sumbat telinga (earplug) di bagian Buffing� pada tingkat signifikansi 0,05. Perusahaan sebaiknya mengadakan penyuluhan berkala bagi tenaga kerja yang berupa pemasangan safety sign dan penyebaran leaflet untuk menumbuhkan kesadaran tenaga kerja agar memakai sumbat telinga.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:27
    Last Modified: 20 Nov 2014 22:15
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7527

    Actions (login required)

    View Item