AGUS, RUDITO FAJAR (1970) Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Teman dengan Kebiasaan Merokok pada Siswa Laki-Laki Kelas IX SMPN 05 Kota Jepara Tahun 2010. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (42Kb) | Preview |
Abstract
Salah satu kebiasaan hidup yang mempengaruhi kesehatan adalah merokok. Perokok usia 13-18 tahun di Indonesia berada pada urutan teratas di Asia. Bahkan 3 dari 10 pelajar di SMP atau sekitar 30,9% mulai merokok sebelum umur 10 tahun. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat 4% tiap tahunnya Berbagai faktor pemicu meningkatnya angka merokok pada remaja diantaranya iklan dan promosi besar-besaran dari industri rokok, mudahnya mengakses produk rokok, dan harganya yang terjangkau. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku teman dengan kebiasaan merokok pada siswa laki-laki kelas IX SMPN 5 Kota Jepara. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Menurut Green perilaku seseorang terdiri dari tiga bagian penting, yaitu kognitif, efektif, dan psikomotor. Kognitif dapat diukur dari pengetahuan, efektif dari sikap atau tindakan dan psikomotor diukur melalui tindakan ( praktik ) yang dilakukan. Sedangkan perilaku merokok pada remaja digolongkan kedalam beberapa tipe yang dapat dilihat dari banyaknya rokok yang dihisap, tempat merokok, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu prosedur penelitian yang menyajikan data-data sebagai pendukung dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (pengetahuan, sikap dan perilaku teman ) dengan variable terikat ( kebiasaan merokok ) pada siswa laki-laki kelas IX SMP melalui uji korelasi Rank Spearman. Sampel penelitian adalah siswa laki-laki kelas IX SMPN 05 Kota Jepara berjumlah 50 orang. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa semua variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel terikat. Dimana nilai p value nya dibawah 0,05. Hasil penelitian ini, adalah peneliti mengetahui bahwa subyek penelitian berumur antara 13 - 15 tahun dengan tingkat kelas IX SMP.dan mendapatkan uang saku dari orang tua. Pengetahuan, sikap dan perilaku teman subyek penelitian tentang bahaya rokok bagi kesehatan,sikap subyek penelitian tentang setelah makan lebih nikmat jika merokok dan responden memiliki teman-teman yang merokok sebagian besar cukup. Selain itu siswa dengan mudah memperoleh rokok di sekitar sekolah yaitu di kios-kios sekitar sekolah dan dari uang saku yang diperoleh subyek mampu menjangkau harga rokok. Dalam praktik merokok, sebagian besar subyek penelitian mulai merokok sejak di awal sekolah SMP,karena berawal ingin coba-coba dan melihat teman-teman yang merokok kelihatannya keren akhirnya ikut juga merokok sehingga akhirnya ketagihan. sebagian besar subyek penelitian menganggap merokok merupakan suatu trend atau gaya hidup di kalangan siswa. Walaupun pengetahuan, sikap dan perilaku teman subyek penelitian cukup baik tetapi dalam praktiknya tetap merokok. Hal ini karena subyek penelitian dipengaruhi oleh teman sekolah/keluarga yang merokok dan tidak adanya larangan iklan rokok yang beredar di sekolah. Sehingga hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku teman dengan kebiasaan merokok adalah faktor predisposing (pengetahuan dan sikap), faktor enabling (akses rokok), faktor reinforcing (teman kuliah, keluarga, iklan rokok). Dari hasil penelitian diketahui bahwa walaupun sekolah melarang bagi siswa untuk merokok, tapi masih terdapat 26% siswa yang merokok di lingkungan sekolah tersebut, terbukti dengan hasil wawancara yang menyatakan banyak responden merokok saat istirahat. Responden merokok dengan sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan guru dan dikenai sanksi hukuman. Bagaimanapun untuk menekan kebiasaan merokok pada anak remaja tidak serta merta dilakukan hanya oleh satu pihak saja diperlukan upaya kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua dan pemerintah dalam mengurangi angka kebiasaan merokok pada anak remaja.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:27 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 22:01 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7547 |
Actions (login required)
View Item |