UDiNus Repository

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA

GALIH, INDRA CATUR (1970) HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (4Kb) | Preview

    Abstract

    Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di negara berkembang. Pada akhir tahun 2000 diperkirakan kematian akibat penyebab utama ISPA di Indonesia mencapai lima kasus di antara 1.000 bayi/balita. ISPA mengakibatkan 150 ribu bayi atau balita meninggal tiap tahunya, atau 12.500 korban per bulan, atau 416 kasus sehari atau 17 per jam, atau seorang bayi tiap 5 menit. Di indonesia ISPA menyebabkan 4 dari 15 juta perkiraan kematian pada usia di bawah 5 tahun pada setiap tahunya. Di Puskesmas Randublatung diketahuai bahwa penyakit ISPA menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit, yaitu pada tahun 2009 ada 1784 penderita dengan penderita balita sebanyak 294 (16,47%) penderita. Pada tahun 2010, penderita ISPA ada 1544 dengan penderita balita sebanyak 388 (25,12%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA, variabel yang di teliti adalah status gizi balita dan status Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil survey awal yang dilakukan di puskesmas Randublatung kabupaten Blora diperoleh data 101 balita dengan sampel 50 balita yang diteliti, yang menderita ISPA sebanyak 33 balita (66%). imunisasi balita di wilayah kerja puskesmas Randublatung kabupaten Blora dengan kejadian ISPA. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-Square Dari hasil analisis menjelaskan ada hubungan antara kejadian ISPA pada balita dengan status gizi Balita (p= 0.0001) dan status imunisasi balita (p= 0.0001). hal ini menunjukan bahwa kedua variabel yang diteliti terdapat hubungan kejadian ISPA pada balita. Dapat diketahui bahwa dari 50 responden hanya 30% balita saja yang memiliki status gizi baik, sedangkan untuk status imunisasi terdapat 32% balita yang memiliki status imunisasi lengkap. Disarankan bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam mensukseskan program imunisasi lengkap dan juga pendamping balita untuk konseling kepada petugas kesehatan secara kontinyu tentang perlunya gizi seimbang. bagi puskesmas Randublatung perlu kiranya dilakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar bagi bayi, dan dilakukan kegiatan edukasi kepada ibu balita tentang pemberian makanan yang baik bagi anak sesuai dengan usia dan partumbuhannya, agar dapat meningkatkan konsumsi balita dan memperbaiki status gizi para balita.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:29
    Last Modified: 20 Nov 2014 21:13
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7618

    Actions (login required)

    View Item