MARTA, WIDAYANTI WIDHI (2012) ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI TPPRJ RS. PANTI WILASA CITARUM SEMARANG TAHUN 2012. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang selaku penyedia jasa dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pasien tercapai. Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah pelayanan terhadap pasien yang sedang mengantri di TPPRJ. Pada loket pendaftaran pasien lama seringkali terjadi antrian yang panjang. Hal ini tentu saja mengganggu lalu lintas jalan, terutama pelayanan di TPPRI, ketika perawat akan mengantar pasien yang akan rawat inap dengan brankat, akan kesulitan untuk lewat karena jalan dipenuhi oleh orang-orang yang mendaftar di TPPRJ. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode observasi. Sedangkan pendekatannya adalah cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah petugas TPPRJ dan pasien yang dilayani di loket pendaftaran. Obyek dalam penelitian ini adalah antrian pasien di TPPRJ. Metode pengumpulan data adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan program win qsb dan pedoman observasi. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tingkat kedatangan pasien baru (arrival rate) adalah 4 pasien/jam. Standar waktu pelayanan untuk pasien baru adalah 434 detik (7 menit)/pasien. Sehingga rata-rata jumlah pasien yang dapat dilayani (service rate) adalah 9 pasien/jam. Waktu antrian adalah 320 detik (5 menit). Waktu menunggu sampai keluar dari sistem 720 detik (12 menit). Panjang sistem 1 pasien. Sedangkan untuk pasien lama, rata-rata tingkat kedatangan pasien lama (arrival rate) adalah 26 pasien/jam. Standar waktu pelayanan untuk pasien lama adalah 184 detik (3 menit)/pasien. Sehingga rata-rata jumlah pasien yang dapat dilayani (service rate) adalah 23 pasien/jam. Karena arrival rate > service rate, maka diasumsikan menggunakan 2 buah loket pendaftaran lama. Waktu antrian adalah 73 detik (1,21 menit). Waktu menunggu sampai keluar dari sistem 230 detik (4 menit). Panjang antrian adalah 1 pasien. Panjang sistem 2 pasien. Dari hasil penelitian maka sebaiknya sistem antrian diubah menjadi Multi Channel – Single Phase. Pekerjaan tambahan yang membebani petugas pendaftaran seperti menerima telpon, memberikan informasi, dan lain-lain dialihkan ke unit lain. Apabila hal ini tidak memungkinkan maka diperlukan 1 loket tambahan untuk pasien lama. Rumah sakit sebaiknya menggunakan sistem ambil nomor dan menyediakan tempat duduk agar pasien tidak capek berdiri ketika sedang mengantri Kata kunci : Kepuasan pasien, system antrian, arrival rate, service rate Kepustakaan : 5 buah (2008 – 2012)
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:31 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 20:07 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7708 |
Actions (login required)
View Item |