UDiNus Repository

Analisa perbedaan klaim INA-CBGs Berdasarkan Kelengkapan Data Rekam Medis pada Kasus Emergency Sectio Caesarian Pasien Jamkesmas Bulan Januari 2013 di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo

USWATUN, HASANAH (2013) Analisa perbedaan klaim INA-CBGs Berdasarkan Kelengkapan Data Rekam Medis pada Kasus Emergency Sectio Caesarian Pasien Jamkesmas Bulan Januari 2013 di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (297Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (5Kb) | Preview

      Abstract

      INA-CBGs adalah sistem software yang digunakan dalam pembayaran klaim jamkesmas, skema pembiayaan yang digunakan adalah casemix sehingga yang menjadi perhatian utama adalah bauran kasus, diagnosis utama, dan prosedur utama yang menjadi acuan untuk menghitung biaya pelayanan. Berdasarkan evaluasi pada studi pendahuluan di RSUD KRT. Setjonegoro pada Januari 2013 untuk kasus emergency sectio cesaria (sc) terdapat perbedaan jumlah klaim ( 4,08%) dan severity level (34,92%) berdasarkan kelengkapan data rekam medis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif analitik dengan jumlah sampel penelitian sebesar 126 dokumen rekam medis. Data primer dikumpulkan dengan menelusuri dan menelaah dokumen rekam medis untuk pasien jamkesmas dengan kasus sc dan melakukan pengamatan menggunakan pedoman pelaksanaan (manlak), aplikasi software INA-CBGs, ICD 10 dan ICD 9 CM dan data ketidaklengkapan pencatatan dokumen rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 45% dokumen rekam medis untuk kasus sc tidak lengkap (riwayat penyakit pasien, tanda tangan operator operasi, hasil konsultasi, laporan pemeriksaan penunjang, diagnosa sekunder dan tanda tangan DPJP) dimana hal tersebut berpengaruh terhadap besaran klaim berdasarkan isian resume medis dan didapatkan hasil yang berbeda jumlah (6,34% atau 23.988.179,00) dan severity level (31,75%) apabila dilakukan evaluasi menggunakan data rekam medis. Hasil uji statistik untuk beda klaim menggunakan Wilcoxon diketahui ada beda jumlah SL dan jumlah klaim sebelum data rekam medis dilengkapi dan setelah dilengkapi data rekam medisnya dengan p value sebesar (0,000) dan ? (0,05%). Faktor – faktor yang menimbulkan perbedaan besaran klaim; ketelitian koder p value (0,000), kelengkapan diagnosa sekunder p value (0,000), software INA-CBGs p value (0,053), prosedur entry p value (0,053). Saran untuk perbaikan yaitu; mengikutsertakan tim PJSN dalam pelatihan- pelatihan tentang software INA-CBGs, sosialisasi kepada dokter dan paramedis tentang kelengkapan data klinis sebagai dasar dalam pola klaim INA-CBGs, pembuatan SPO yang mengatur ketentuan kapan koder harus mereview DRM terutama untuk kasus dengan beda klaim yang terlalu tinggi dan memberi masukan kepada tim National Casemix Centre (NCC) mengenai beberapa kasus untuk penyempurnaan software INA-CBGs.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 15:33
      Last Modified: 20 Nov 2014 18:08
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7792

      Actions (login required)

      View Item