UDiNus Repository

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKURATAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP MANUAL DAN ELEKTRONIK DI RSIA GUNUNG SAWO SEMARANG TAHUN 2012

NURUL, FERI INDAH (2013) FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKURATAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP MANUAL DAN ELEKTRONIK DI RSIA GUNUNG SAWO SEMARANG TAHUN 2012. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (127Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (5Kb) | Preview

      Abstract

      ABSTRAK NURUL INDAH FERI DIANA PELU FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKURATAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP MANUAL DAN ELEKTRONIK DI RSIA GUNUNG SAWO SEMARANG TAHUN 2012 Sensus harian rawat inap berisi data yang harus dikumpulkan setiap hari dan merupakan aktivitas pasien selama 24 jam periode waktu pelaporan. Keakuratan sensus harian rawat inap sangat diperlukan guna menunjang suatu laporan dari rumah sakit. Berdasarkan hasil survei awal pada bulan Maret tahun 2013 peneliti menemukan masalah dalam keakuratan antara sensus harian rawat inap manual dan elektronik karena hasilnya tidak sama. Adapun masalah yang dijumpai antara lain pada jumlah kunjungan pasien rawat inap pada tahun 2012 dalam rekapan sensus harian rawat inap manual berjumlah 1185 sedangkan secara elektronik berjumlah 1160. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keakuratan sensus harian rawat inap manual dan elektronik di RSIA Gunung Sawo Semarang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara. Sasaran dalam penelitian ini yaitu kepala instalasi rawat inap, assembling dan analis sistem. Sedangkan obyek dalam penelitian ini yaitu pada sensus harian rawat inap manual dan elektronik. Pengisian setiap item di dalam sensus harian rawat inap dianalisa akurat atau tidak akurat. Hasil analisa keakuratan sensus harian rawat inap manual dan elektronik di RSIA Gunung Sawo dikaji faktor- faktor penyebabnya. Hasil perbandingan SHRI manual dan elektronik dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 diketahui petugas ( perawat/ bidan ) tidak memasukkan data dengan lengkap kedalam IT, data tersebut antara lain nama ruang, nama dokter yang merawat, tanggal keluar, diagnosa utama dan kode ICD. Prosentase hasil atau data yang diinput yaitu nama ruang sebesar 4.47%, nama dokter sebesar 77.38%, tanggal keluar sebesar 17.38%, diagnosa utama dan kode ICD hanya sebesar 0.08%. artinya masih banyak data tahun 2012 yang tidak masuk dalam IT. Kesimpulan penelitian ini adalah belum maksimalnya pengelolaan sistem informasi khususnya masalah jaringan yang sering putus atau mati, tidak semua item atau isi dari SHRI manual tertuang dalam SHRI elektronik, banyaknya item yang kosong pada hasil SHRI elektronik, belum adanya protap khusus yang mengatur tentang pengelolaan SHRI elektronik. Disarankan kepada rumah sakit agar melakukan pengecekan berkala terhadap kabel LAN dan kabel tersebut diberi pengaman ( selongsong ), isi atau item- item di SHRI elektronik dilengkapi sesuai dengan SHRI manual, perlu penyempurnaan sistem atau warning sistem artinya setiap petugas memasukkan data kedalam IT maka harus diinput dengan lengkap, jika tidak maka tidak dapat diproses/ disimpan, serta menetapkan protap yang mengatur tentang pengelolaan SHRI elektronik.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 15:33
      Last Modified: 20 Nov 2014 17:57
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7797

      Actions (login required)

      View Item