DIMAZ, SANTOSO PUJI (2013) ANALISA DISTRIBUSI PENYAKIT DIARE DAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2011 DENGAN PEMETAAN WILAYAH PUSKESMAS KAGOK SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (337Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Di Indonesia penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, dimana insidens diare pada tahun 2000 yaitu sebesar 301 per 1000 penduduk, secara proporsional 55 % dari kejadian diare terjadi pada golongan balita dengan episode diare balita sebesar 1,0 – 1,5 kali per tahun. Berdasarkan survei awal pada bulan November 2012 di Puskesmas Kagok, diperoleh data 483 kasus diare selama 1 tahun dari bulan Januari – Desember 2011. Dengan jumlah penduduk 38.443 jiwa terbagi 4 wilayah yaitu Wonotingal, Tegalsari, Candi, Kaliwiru. Dari informasi diatas disimpulkan bahwa kasus diare di Puskesmas Kagok masih tergolong tinggi, mulai dari melihat kondisi lingkungan, sanitasi, makanan, status gizi, pemakaian jamban. Tujuan untuk menganalisis distribusi penyakit diare dan faktor resiko dengan pemetaan wilayah di Puskesmas Kagok Semarang. Dalam penelitian ini, penelitian bersifat deskriptif. Dengan 5 variabel penelitian yaitu laporan bulanan P2, lingkungan (air bersih), Kepadatan Penduduk, Jamban Sehat, dan Status Gizi balita dan anak. Subyek penelitiannya semua pihak yang terlibat dalam pembuatan pelaporan rutin puskesmas khususnya pelaporan penderita penyakit diare tiap bulan, sedangkan untuk obyek penelitian kegiatan pelaporan wilayah distribusi penyakit diare. Analisis data menggunakan analisis frekuensi, analisis kepadatan penduduk, analisis distribusi penyakit. Penelitian ini menggunkana aplikasi MapInfo Profesional 10.1 dalam pembuatan peta. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian air bersih terdapat pada wilayah Tegalsari sebesar 49,4% (dari 483 kasus) dengan pemakaian sarana air bersih 77,4% (dari 194 KK). Untuk kepadatan penduduk terdapat pada Candi 155 jiwa/km2 (dari 11.065 jiwa) dengan luas wilayah 68 km2. dengan kasus diare yang cukup tinggi 15,3% (dari 483 kasus). Sedangkan sarana jamban sehat wilayah yang tertinggi terdapat pada Tegalsari 93,6% (dari 251 KK) dengan kasus diare 49,4% (dari 483 kasus), dan berdasarkan status gizi balita dan anak Wilayah yang terendah status gizinya terdapat pada Candi 73% (dari 741 balita & anak) yang sudah dating ke posyandu. Dengan kasus diare 15,3% (dari 483 kasus).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:33 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 17:51 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7803 |
Actions (login required)
View Item |