UDiNus Repository

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Antrian Bagian TPPRJ di RSUD Kota Tahun 2013

MEIKE, LESTYANA (2013) Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Antrian Bagian TPPRJ di RSUD Kota Tahun 2013. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (4Kb) | Preview

    Abstract

    Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Antrian Di Bagian TPPRJ RSUD Kota Semarang Tahun 2013 RSUD Kota Semarang memiliki 3 loket yaitu loket Umum, Jamkesmas, dan Askes, dengan 4 petugas TPPRJ yaitu 1 petugas di loket Umum, 1 petugas loket Jamkesmas, dan 2 petugas loket Askes. Setiap pasien yang datang akan mendapatkan nomor antrian sesuai loket yang dituju. Ditemukan bahwa terjadi banyak antrian di bagian pendaftaran dan banyak pasien yang mengeluh karena mengantri lama, maka perlu adanya kesesuaian antara jumlah tenaga kerja berdasarkan sistem antrian di bagian TPPRJ RSUD Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan metode penelitian observasi dan pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti adalah kebutuhan tenaga kerja bagian TPPRJ, antrian, jumlah loket, jumlah petugas, dan job description di bagian TPPRJ. Populasi studi dalam penelitian ini meliputi jumlah petugas dan jumlah pasien yang mendaftar di TPPRJ. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa rata-rata jumlah kedatangan pasien persatuan waktu (arrival rate) untuk loket Umum sebesar 32 pasien per jam, 43 pasien per jam untuk loket Jamkesmas, dan 34 pasien per jam untuk loket Askes. Rata-rata jumlah pasien yang dapat dilayani petugas (service rate) sebanyak 37 pasien per jam untuk loket umum, 46 pasien per jam untuk loket Jamkesmas, dan 42 pasien per jam loket Askes. Menggunakan program WIN QSB diketahui probabilitas waktu petugas menganggur (Po) 14% lebih besar dari rata-rata pasien dalam antrian (Lq) 7 pasien, disimpulkan bahwa tidak memerlukan penambahan loket /petugas, untuk 1 loket Jamkesmas didapatkan Po 7% lebih kecil dari Lq sebanyak 14 pasien, disimpulkan bahwa memerlukan penambahan 1 loket / petugas, untuk 1 loket Askes Po 19% lebih besar dari Lq yaitu 4 pasien, disimpulkan bahwa tidak memerlukan penamabahan loket atau petugas. Berdasarkan uraian diatas maka diketahui bahwa memerlukan penambahan 1 loket / petugas untuk pendaftaran pasien Jamkesmas, agar jumlah pasien dalam antrian tidak menumpuk dan pelayanan pendaftaran pasien lebih cepat. Perlunya penambahan fasilitas, misalnya AC dan tempat duduk di tempat tunggu pasien dan penempatan way finding yang tepat tentang alur pendaftaran agar tidak membingungkan pasien, misalnya di depan pintu masuk utama pasien. Kata Kunci : Antrian, TPPRJ, Kebutuhan Petugas Kepustakaan : 11 ( 1988 – 2012 )

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
    Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:34
    Last Modified: 20 Nov 2014 17:36
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7817

    Actions (login required)

    View Item