OCTA, ADHI BAYU (2013) TINJAUAN KELUHAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP SISTEM PENYIMPANAN DESENTRALISASI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2013. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
Program Studi-DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK TINJAUAN KELUHAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP SISTEM PENYIMPANAN DESENTRALISASI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2013 OCTA BAYU ADHI DWI PUTRA Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang sistem penyimpanan rekam medis menggunakan penyimpanan desentralisasi, yaitu cara memisahkan dokumen rekam medis atas nama seorang pasien antara dokumen rawat jalan dan rawat inap pada folder atau ruang tersendiri. Bagaimana proses penyimpanan desentralisasi dan penjajaran yang ada di rumah sakit serta kesulitan atau keluhan petugas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan keluhan petugas rekam medis terhadap sistem penyimpanan desentralisasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan observasi untuk sistem penyimpanan, sistem penjajaran, jarak, sarana dan prasarana. Untuk mengetahui tenaga terampil dilakukan observasi pada semua petugas di filing rawat jalan yang berjumlah 5 orang petugas dan filing rawat inap yang berjumlah 9 orang petugas tentang pelaksanaan prosedur tetap mengenai peminjaman rekam medis oleh bagian internal, pengambilan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap, petugas filing rawat jalan dan filing rawat inap. Wawancara dilakukan kepada kepala rekam medis dan 3 petugas filing penyimpanan untuk mengetahui keluhan petugas. Hasil penelitian menunjukan bahwa menggunakan desentralisasi ditemukan sering terjadi duplikasi data, namun beban kerja yang dilakukan petugas lebih ringan. Sistem penjajaran menggunakan Terminal Digit Filing, jarak antara filing rawat jalan dan rawat inap yang berjauhan sekitar ± 100 m yang membutuhkan waktu ± 5 menit bila ditempuh dengan jalan kaki akan menyulitkan petugas dalam pengambilan dan pengembalian dokumen. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada dibagian filing rawat inap akan menghambat jalannya pelayanan kesehatan. Tenaga rekam medis ternyata masih terbatas tetapi pelaksanaan prosedur tetap cukup baik. Dari penelitian ini, sistem penyimpanan menggunakan desentralisasi dan sistem penjajaran yang menggunakan sistem angka akhir sudah sesuai teori. Keluhan petugas meliputi jarak, sarana dan pra sarana. Penulis menyarankan agar menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi yaitu penyimpanan dengan menyatukan formulir rekam medis seseorang ke dalam satu kesatuan, perubahan diharapkan meringankan beban petugas dalam pengambilan dan pengembalian dokumen, perlu adanya penambahan jumlah rak untuk menyimpan dokumen rekam medis yang tidak lengkap tersebut.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:34 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 17:22 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7828 |
Actions (login required)
View Item |