DIAH, PRATITA (2013) TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR INFORMED CONSENT PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RS BHAYANGKARA SEMARANG PADA TAHUN 2013. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (129Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR INFORMED CONSENT PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RS BHAYANGKARA SEMARANG PADA TAHUN 2013 Informed consent merupakan bukti persetujuan yang diberikan oleh pasien/keluarga pasien atas dasar informasi dan penjelasan dari tenaga kesehatan (dokter) kepada pasien mengenai penyakit pasien dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien tersebut dalam rangka penyembuhan. Dalam informed consent yang wajib memberikan informasi adalah dokter yang hendak melakukan tindakan medis karena dokter tersebut yang mengetahui kondisi pasien serta hal-hal yang berkaitan dengan tindakan medis yang akan dilakukan. Namun kewajiban tersebut dapat didelegasikan kepada dokter asisten/perawat tetapi bila terjadi kesalahan dalam memberikan informasi oleh orang yang diberi delegasi maka tanggung jawab tetap pada dokter yang melakukan tindakan medis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian yaitu dengan cheklist untuk mendapat data tentang isi info yang diberikan sebelum tindakan, mengetahui persetujuan, penolakan, dan mengetahui protab dan kebijakan rumah sakit. Dan kuisioner untuk Kuisioner untuk mendapat data tentang pemahaman pasien tentang informasi yang diberikan pada pasien. Dari hasil penelitian yang di lakukan di RS Bhayangkara Semarang diketahui bahwa dari para responden yang ada semuanya diberikan informasi yang lengkap sebelum melakukan tindakan medis. Responden juga memahami penjelasan informed consent yang diberikan dokter, dan dalam menjelaskan isi dari informed consent ada 3 responden yang kurang memahami penjelasan dari dokter yang bersangkutan. Dan semua responden selalu memberikan tanda tangan persetujuan sebelum melakukan tindakan medis. Dari hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa prosedur dan kebijakan informed consent yang ada di RS Bhayangkara Semarang sudah memenuhi unsur pokok sesuai dengan Permenkes No.585/1989 tentang persetujuan tindakan medis. Dari kesimpulan tersebut di sarankan agar Untuk tingkat pemahaman pasien yang berbeda sebaiknya dokter menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien dan terperinci dalam menyampaikan informasi,baik jika diminta oleh pihak pasien maupun jika tidak diminta.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:36 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 15:30 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7901 |
Actions (login required)
View Item |