UDiNus Repository

Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kesembuhan (Cure Rate) dan Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) Tuberkulosis di Kota Semarang Tahun 2014

SITI, KHOLIFAH (2014) Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kesembuhan (Cure Rate) dan Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) Tuberkulosis di Kota Semarang Tahun 2014. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (282Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Tuberkulosis merupakan penyakit yang sudah sangat lama dikenal oleh manusia. Namun, sampai saat ini tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global utama. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 8,6 juta kasus baru dan 1,3 juta meninggal akibat tuberkulosis. Di kota Semarang, pada tahun 2012 angka penemuan kasus mencapai angka 70% dan angka kesembuhan mencapai 63% belum mencapai target nasional (85%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Angka Kesembuhan dan Angka Penemuan Kasus di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 37 petugas pemegang program TB (P2TB) di Puskesmas Kota Semarang. Faktor – faktor yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan ,pengetahuan, lama kerja, pelatihan tentang program DOTS dan pelaksanaan program DOTS (Directly-Observed Treatment Short-course). Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan instrumen berupa kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan angka kesembuhan (p=0,028), ada hubungan antara umur dengan angka penemuan kasus (p=0,022). Sedangkan jenis kelamin (p=0,080), tingkat pendidikan (p=1,000), pengetahuan (0,331), lama kerja (1,000), pelatihan (0,150) dan pelaksanaan DOTS (1,000) terbukti tidak ada hubungan dengan angka kesembuhan. Angka penemuan kasus, tidak ada hubungan dengan jenis kelamin (0,571), tingkat pendidikan (p=0,162), pengetahuan (0,405), lama kerja (1,000), pelatihan (0,376) dan pelaksanaan DOTS (0,680). Disarankan kepada petugas P2TB untuk mencatat laporan secara lengkap dan tepat waktu sehingga dapat diolah dan disebarluaskan secara cepat dan tepat pula.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 15:39
      Last Modified: 20 Nov 2014 13:31
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7955

      Actions (login required)

      View Item