CHOIRIYAH, FEBIYANTIN (2014) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IMS PADA WPS USIA 20-24 TAHUN DI RESOSIALISASI ARGOREJO SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (212Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global karena pola penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Salah satu penyebabnya adalah transaksi seks pada wanita pekerja seksual (WPS) dan pelanggannya dengan tingkat penggunaan kondom yang rendah. Menurut Data Profil Kota Semarang tahun 2011 menunjukkan persentase kasus IMS mengalami peningkatan selama empat bulan terakhir, yaitu bulan September sebesar 19.6%, bulan Oktober sebesar 23.4%, bulan November sebesar 21.3% dan bulan Desember sebesar 22%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) pada wanita pekerja seksual (WPS) usia 20-24 tahun di Resosialisasi Argorejo. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square, jumlah sampel sebanyak 60 responden WPS di Resosialisasi Argorejo dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Convenient Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia (p value=0.041), jumlah pelanggan (p value=0.001), pengetahuan (p value=0.001), dan lama kerja (p value=0.004) berhubungan dengan kejadian IMS, sedangkan tingkat pendidikan (p value=0.582), sikap terhadap IMS dan pencegahannya (p value=0.233), praktik penggunaan kodom (p value=1.000), dan pemeriksaan kesehatan (p value=0.954) tidak berhubungan dengan kejadian IMS. Saran yang dapat diajukan adalah bagi peneliti lain agar melakukan penelitian ulang terhadap variabel bebas yang tidak terdapat hubungan dengan kejadian IMS. Bagi WPS agar lebih meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit IMS serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit IMS. Bagi petugas kesehatan disarankan untuk lebih sering melakukan pembinaan terhadap WPS. Sedangkan saran bagi Resosialisasi Argorejo agar lebih sering mengadakan pelatihan dan memberikan keahlian-keahlian baru bagi WPS.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:41 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 11:46 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/8020 |
Actions (login required)
View Item |