UDiNus Repository

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. MEBEL MARIE ALBERT INDONESIA SEMARANG

YOHANNES, HARIYANTO VICTOR (2013) ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. MEBEL MARIE ALBERT INDONESIA SEMARANG. Skripsi,Fakultas Teknik.

[img]
Preview
PDF
Download (324Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Penerapan ABC sistem ini penting diterapkan bagi perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk, karena dengan membebankan ke masing-masing produk maka akan diketahui berapa harga pokok produksi untuk masing-masing produk. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa pada PT. Mebel Marie Albert Indonesia Semarang masih menggunakan sistem tradisional, dimana dalam menentukan biaya ke harga pokok produksi tidak dibebankan ke masing-masing produk sehingga belum dapat menghasilkan informasi yang akurat. Hal itu mengingat sistem tradisional yang diterapkan selama ini mempunyai kelemahan pada ketidakmampuannya untuk menelusuri biaya tidak langsung, sehingga di dalam penentuan harga pokok produksi dapat menimbulkan distorsi biaya, karena setiap biaya produksi yang ada tetapi dikenai biaya yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan, membandingkan serta mencari keunggulan antara harga pokok produksi yang diterapkan oleh. PT. Mebel Marie Albert Indonesia Semarang periode 2009-2011. populasi yang digunakan adalah semua data yang berkaitan dengan harga pokok produksi pada PT. Mebel Marie Albert Indonesia Semarang selama perusahaan berdiri hingga tahun 2011, sedangkan sampel yang diambil adalah harga pokok produksi selama 2009 – 2011. Alat analisis yang digunakan adalah penerapan harga pokok produksi berdasarkan tradisional dan ABC system serta paired sample t test. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Activity Based Costing system menunjukkan bahwa harga pokok produksi antara sistem tradisional dengan ABC sistem pada produk lemari pakaian, meja rias dan kursi tamu selama tahun 2009 terjadi overcosting dan undercosting. Untuk hasil perhitungan tahun 2010 terjadi undercosting, sedangkan 2011 terjadi overcosting dan undercosting. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan ABC system, maka data yang diterapkan akan lebih unggul karena lebih akurat dalam penghitungan Harga Pokok Produk per unitnya, sehingga hal itu akan mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil pengujian yang menunjukkan adanya perbedaan antara pembebanan biaya yang dihitung dengan menggunakan single cost driver dengan pembebanan biaya yang dihitung dengan ABC.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Teknik > Teknik Industri
      T Technology > Teknik Industri
      Divisions: Fakultas Teknik
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 16:02
      Last Modified: 20 Nov 2014 11:17
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/8060

      Actions (login required)

      View Item