UDiNus Repository

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI WARALABA (FRANCHISE) (STUDI KASUS: RUMAH MAKAN JOGLO KAMPOENG DOELOE, SEMARANG)

SITI, NURKHOTIMAH (2014) ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI WARALABA (FRANCHISE) (STUDI KASUS: RUMAH MAKAN JOGLO KAMPOENG DOELOE, SEMARANG). Skripsi,Fakultas Ekonomi & Bisnis.

[img]
Preview
PDF
Download (501Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Dengan pertumbuhan perekonomian di Semarang yang signifikan, salah satu jenis investasi yang sedang diminati adalah investasi Franchise. Bisnis Franchise atau Waralaba akan terus menggeliat di tahun ini. Hal ini ditandai makin banyaknya pelaku bisnis baru setiap tahunnya. Tahun ini pertumbuhan bisnis Franchise dipastikan naik 2% dibanding tahun lalu. Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengungkapkan, kota Semarang menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang potensial untuk bisnis franchise.Makin bertumbuhnya bisnis franchise di Semarang menjadikan para investor franchise melirik mengembangkan investasinya di kota lumpia ini. Salah satu jenis investasi franchise di Semarang yang diminati adalah Rumah Makan (Restaurant). Mengingat bisnis investasi Franchise Rumah Makan Joglo Kampoeng Doeloe Semarang, merupakan produk kuliner yang baru berdiri sejak tahun 2010 dan mempertaruhkan modal besar dalam jangka panjang maka akan timbul masalah apakah berinvestasi Franchise pada Rumah Makan Joglo Kampoeng Doeloe menguntungkan atau tidak. Dalam menganalisis data-data dan hasil penelitian, peneliti menggunakan analisa NPV, analisa IRR, analisa PI, analisa MIRR, analisa COC, analisa Sensitivitas, dan analisa simulasi monte carlo. Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan NPV yang diperoleh adalah Rp 2.585.964.774 yang menunjukan bahwa investasi franchise ini layak untuk dijalankan. Hasil IRR yang diperoleh adalah 53,7% > 13%, maka hal ini menunjukan investasi franchise ini layak untuk dijalankan. PI menunjukan ? >>> 1 dengan anggapan investasi awal adalah 0 . Hasil MIRR adalah 68% dan COC adalah 20%, berarti dapat diinvestasikan kembali (MIRR > COC). Dari analisis Sensitivitas, variabel yang paling sensitif adalah apabila ada kenaikan harga jual dengan 15% dan penurunan unit terjual 20%. Dan dengan menggunakan analisis simulasi monte carlo yang menghasilkan NPV rata-rata adalah Rp 2.426.828.103, NPV tertinggi Rp 2.596.104.775 dengan probabilitas 0,02% dan NPV terendah adalah Rp 2.270.778.782 dengan probalitas 0,00%.

      Item Type: Article
      Subjects: ?? NM ??
      Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 16:52
      Last Modified: 19 Nov 2014 20:10
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/8682

      Actions (login required)

      View Item