DEVY, RISSANTY SRI (2016) Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
| PDF Download (350Kb) | Preview | |
| PDF Download (86Kb) | Preview | |
| PDF Download (119Kb) | Preview | |
| PDF Download (100Kb) | Preview | |
| PDF Download (109Kb) | Preview | |
| PDF Download (165Kb) | Preview | |
| PDF Download (113Kb) | Preview | |
| PDF Download (115Kb) | Preview | |
| PDF Download (248Kb) | Preview | |
| PDF Download (995Kb) | Preview | |
| PDF Download (119Kb) | Preview | |
| PDF Download (133Kb) | Preview |
Abstract
Lingkungan kerja yang buruk dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan karyawan. Jenis bangunan, alat dan bahan, proses pekerjaan serta ventilasi yang kurang baik mampu menimbulkan pencemaran dalam gedung. Pencemaran udara mengakibatkan kualitas udara menjadi buruk. Gedung unit cutting dan sewing memiliki atap dengan jenis baja, sistem ventilasi alami, dinding tembok, lantai ubin keramik, dan memiliki polutan debu. Beberapa karyawan mengeluhkan sakit kepala, gatal pada kulit, batuk, pilek, dan lemas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas fisik dan jumlah mikrobiologi udara dengan keluhan sick building syndrome pada karyawan unit cutting dan sewing. Penelitian menggunakan metode survei observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 1056 orang dengan sampel 76 orang. Instrumen penelitian menggunakan Questemp 34, Plate Nutrient Agar, dan kuesioner. Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji statistik Correlation Pearson Product Moment. Hasil menunjukkan bahwa kualitas fisik suhu = 29,51 °C dan kelembaban = 67,58 % masih berada pada batas yang aman. Angka total mikrobiologi pada salah satu titik pengukuran memiliki jumlah yang tinggi yaitu > 500 koloni/m3. Keluhan sick building syndrome paling banyak dirasakan setiap hari yaitu lelah atau mengantuk. Kualitas fisik (suhu P-value=0,017, kelembaban P-value=0,019) memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan sick building syndrome. Angka total mikrobiologi udara tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan sick building syndrome (P-value 0,340). Disarankan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan exhaust fan agar sirkulasi udara dalam gedung berjalan dengan lancar.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 22 Sep 2016 14:22 |
Last Modified: | 22 Sep 2016 14:22 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/19074 |
Actions (login required)
View Item |