GUNAWAN, (2016) EFEKTIVITAS KODE WARNA DALAM PENEKANAN KEJADIAN MISSFILE DI FILING RAWAT JALAN RSUD Dr. M. ASHARI Kab PEMALANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
Image (JPEG) Download (0b) | ||
| PDF Download (197Kb) | Preview | |
| PDF Download (100Kb) | Preview | |
| PDF Download (138Kb) | Preview | |
| PDF Download (344Kb) | Preview | |
| PDF Download (387Kb) | Preview | |
| PDF Download (421Kb) | Preview | |
| PDF Download (305Kb) | Preview | |
| PDF Download (153Kb) | Preview | |
| PDF Download (92Kb) | Preview | |
| PDF Download (261Kb) | Preview | |
| PDF Download (92Kb) | Preview | |
| PDF Download (144Kb) | Preview |
Abstract
Dokumen rekam medis merupakan salah satu standar pelayanan pasien yang harus dipenuhi dalam akreditasi, maka berkas tersebut harus disimpan dan dipelihara untuk mencegah kerusakan akibat beberapa sebab. Berdasarkan hasil survei awal pada bagian filing rawat jalan RSUD M. Ashari Pemalang terdapat 7 dari 20 (35%) dokumen rekam medis rawat jalan salah letak. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kode warna dalam penekanan kejadian missfile di filing rawat jalan di RSUD M. Ashari Pemalang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Objek penelitian adalah sub rak di bagian filing rawat jalan. Sampel yang di gunakan adalah 10 dari 108 sub rak. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil pengamatan. 7 (70%) petugas menyatakan masih ada permasalahan dan 9 (90%) petugas menyatakan masih banyak yang salah. 10 (100%) petugas sudah mengetahui tentang sistem penomoran dan keterkaiitany dengan sistem penjajaran. 8 (80%) petugas merasa sub rak sempit dan tinggi. 8 (80%) petugas menyatakan bahan yang digunakan sudah sesuai serta 6 (60%) dalam pengambilan atau penjajaran tidak ada dokumen yang rusak. Petugas belum tahu mengenai apa itu kode warna. Terdapat 243 DRM yang missfile (5%). Ketepatan penjajaran adalah 95%. Pihak Rumah Sakit diharapkan dapat mengadakan pelatihan tentang pengelolaan rekam medis tentang kode warna kepada petugas rekam medis, khususnya bagian filing. Sebaiknya penggunaan kode warna segera dilaksanakan sehinga dapat mengurangi jumlah misfile. Mengenai sistem penyimpanan dokumen rekam medis di RSUD Ashari pemalang lebih baik mengunakan sistem penyimpanan sentralisasi untuk menekan nomer rekam medis ganda atau misfile.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 04 May 2017 15:11 |
Last Modified: | 04 May 2017 15:11 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/21429 |
Actions (login required)
View Item |