HENDRA, RUPAKSI (2013) Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sosialisasi Wajib Belajar 9 Tahun Pada Anak Putus Sekolah di Semarang. Skripsi,Fakultas Ilmu Komputer.
Abstract
Wajib belajar 9 tahun adalah salah satu program yang digalakan oleh Departemen Pendidikan Nasional sejak tahun 1994. Program ini mewajibkan setiap warga untuk bersekolah 9 tahun, mulai pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat kelas 1 SD sampai kelas 9 SMP. Namun program pendidikan wajib belajar 9 tahun belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Di tingkat pendidikan dasar, putus sekolah masih menjadi masalah dalam upaya penuntasan wajib belajar sembilan tahun. Penyebab putus sekolah sendiri ternyata bermacam-macam, baik internal maupun eksternal dari diri siswa sendiri. Aspek internalnya, adalah rendahnya keinginan atau motivasi untuk sekolah dalam diri anak. Penyebab eksternalnya ialah faktor ekonomi orangtua yang tidak memungkinkan melanjutkan sekolah anaknya, kondisi orangtua yang tidak begitu memerhatikan pendidikan sang anak atau tidak begitu memahami makna pentingnya pendidikan. Tujuan umum dari kampanye Iklan Layanan Masyarakat ini adalah untuk menginformasikan pentingnya pendidikan wajib belajar 9 tahun dan mengajak untuk berpartisipasi dalam program wajib belajar 9 tahun. Mengingat masih banyaknya anak putus sekolah di Semarang, dimana dibutuhkan proses penyadaran supaya mendapatkan perubahan untuk menekan jumlah putus sekolah di Semarang, maka perancangan iklan layanan masyarakat ini dilakukan dengan membuat beberapa media sosialisasi yang mudah dimengerti dan dapat dengan mudah menyampaikan informasi atau pesan yang terkandung dalam media sosialisasi tersebut. Target perancangannya sendiri adalah orang tua yang memiliki anak pada jenjang pendidikan dasar di kota Semarang. Keseluruhan kampanye Iklan Layanan Masyarakat ini akan dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan januari 2013 – juni 2013. Media sosialisasi yang digunakkan yaitu berupa poster, billboard, dan beberapa merchandise sebagai media pendukung. Sosialisasi ini dikatakan berhasil jika setelah diadakan sosialisasi terdapat penurunan jumlah angka anak putus sekolah di Semarang. Salah satu tolak ukurnya adalah persentasi jumlah anak putus sekolah di Semarang serta jumlah anak yang bersekolah tiap tahunnya.
Actions (login required)