LAMAPAHA, HELENA ELVY and KHOLIFAH, SITI NURUL and -, ZULAEKHAH (2014) PENERAPAN MOL (MIKROORGANISME LOKAL) DARI NASI BEKAS DALAM PEKOMTAKUR (PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE TAKAKURA) SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI RT 06/RW V KELURAHAN PENDRIKAN LOR-SEMARANG. PKM-M.
| PDF - Published Version Download (800Kb) | Preview |
Abstract
Mengolah sampah dengan baik tanpa ada masalah adalah idaman setiap wilayah terutama kota. Tidak berhenti sampai disitu, karena program yang kami angkat ini dengan memanfaatkan adanya keranjang takakura sebagai alat pengomposan untuk skala rumah tangga yang mudah disediakan dan mudah dibuat, dengan menerapakn MOL sebagai strater dalam mempercepat mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (Effective Microorganism4) tapi lebih hemat menggunakan starter buatan sendiri. Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (Mikro Organisme Lokal), yang berfungsi untuk mempercepat pada pembuatan kompos. Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam. Salah satu contohnya membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi. Kompos terbuat dari campuran dedaunan segar berwarna hijau dan dedaunan berwarna cokelat atau sampah organik (sisa sayuran) yang sudah dipotong-potong kecil-kecil.pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) menggunakan nasi bekas. Nasi bekas biasanya dibuang begitu saja, atau diberikan kepada hewan peliharan seperti; bebek, ayam, angsa, itik, ikan lele dll. Selain nasi bekas (nasi basi) dijadikan bahan pakan ternak, bisa pula dimanfaatkan untuk starter pembuatan pupuk. MOL (mikroorganisme Lokal) kita ketahui bahwa dipasaran harga MOL produksi luar negeri harganya cukup mahal, seperti merk EM4 (effective microorganisme). MOL sangat berguna untuk memupuk tanaman, dan juga bisa berfungsi sebagai bahan starter pembuatan kompos. MOL tidak merusak lingkungan dan juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Tujuan Umum jangka panjang yang di harapkan adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di RT 06 RW V Pendrikan Lor dalam memanfaatkan sampah organik untuk membuat kompos dengan metode takakura dan dapat membuat stater sendiri dari nasi bekas. Pembuatan larutan MOL sangat sederhana sekali, dengan memanfaatkan limbah makanan (nasi bekas) yang melalui proses fermentasi dan ditambah dengan larutan gula. Inilah formula hasil buah tangan sendiri yang sangat bermanfaat untuk digunakan sendiri ataupun untuk kebutuhan masyarakat umum, dan inilah alur proses dalam tahapan-tahapan pembuatan MOL. Tujuan khusus adalah memperkenalkan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi Takakura. Memanfaatkan sampah organik rumah tangga untuk dijadikan bahan pembuatan kompos. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Masyarakat mampu mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari tentang pembuatan kompos. Metode yang dipakai dalam kegiatan ini adalah perencanaan dan pelaksanaan kurikulum. perencanaannya meliputi kurikulum pelatihan, strategi, dan alokasi waktu. Kami mengharapakn dengan kegiatan ini semua masyarakat dapat mengaplikasikan pembuatan kompos dengan metode Takakura dan juga bisa membuat MOL (mikroorganisme lokal) dari nasi bekas dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan MOL (mikroorganisme lokal) sangat sederhana dan murah, apabila masyarakat dapat membuatnya dengan baik maka dapat mendatangkan rezeki. Selain mendatangkan rezeki juga dapat melestarikan lingkungan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Program Kreativitas Mahasiswa > Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian kepada Masyarakat Program Kreativitas Mahasiswa > Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian kepada Masyarakat |
Divisions: | Biro > Biro Kemahasiswaan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 17 Dec 2014 10:05 |
Last Modified: | 17 Dec 2014 10:06 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/14123 |
Actions (login required)
View Item |