UDiNus Repository

PEMETAAN KEBERADAAN TIKUS DAN KONDISI LINGKUNGAN SEBAGAI POTENSI PENULARAN LEPTOSPIROSIS DI RW 08 KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

APRILIA, LESTARI PUJI (2015) PEMETAAN KEBERADAAN TIKUS DAN KONDISI LINGKUNGAN SEBAGAI POTENSI PENULARAN LEPTOSPIROSIS DI RW 08 KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (892Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan (zoonosis) Penyakit ini disebabkan oleh leptospira. Di Kota Semarang, Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu puskesmas dengan jumlah kasus leptospirosis cukup rendah Tahun 2011 2 kasus, tahun 2012 5 kasus, tahun 2013 1 kasus, dan tahun 2014 sebesar 2 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keberadaan tikus dan kondisi lingkungan sebagai potensi penularan leptospirosis di Kelurahan Ngemplak Simongan Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei analitik dan pendekatan cross sectional.Populasi penelitian ini adalah semua rumah di RW 08 Keluarahan Ngemplak Simongan dengan total 200 rumahMetode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik probability sampling dengan teknik sistematik random sampling dengan besar sampel yang diambil adalah 100 rumah. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan keberadaan tikus di dalam dan di luar rumah (pvalue 0,0001) dan tidak ada perbedaan jumlah tikus di dalam rumah dengan jumlah tikus di luar rumah (pvalue 0,256). Letak rumah warga dekat sungai dengan jarak 50 sampai 100 meter, ditemukan genangan air disekitar rumah warga. 30% air selokan menggenang. 58,4% kondisi tempat sampah terbuka yang berpotensi sebagai penularan leptospirosis. Jarak rumah dengan TPA jauh dari rumah warga RW 08 tidak berpotensi sebagai penularan leptospirosis tetapi berpotensi penularan leptospirosis kepada pemulung atau pengambil sampah dengan tidak menggunakan alat pelindung diri. Melakukan upaya penangkapan tikus secara berkala dengan menggunakan perangkap tikus untuk mengurangi populasi tikus di dalam rumah dan lingkungan sekitar. Pada saat membuang bangkai tikus menggunakan pelindung (sarung tangan) untuk menghindari kontak langsung dengan bangkai tikus yang mungkin mengandung bakteri Leptospira.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 27 Nov 2015 11:28
      Last Modified: 27 Nov 2015 11:28
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17347

      Actions (login required)

      View Item