CLARA, RAHAYUNINGTYAS (2015) ANALISIS LAMA PERAWATAN DAN EPIDEMIOLOGI KASUS HERNIA INGUINALIS PASIEN BPJS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (422Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Hernia Inguinalis adalah bagian dari usus kecil yang terdorong melalui sebuah lubang pada otot perut, menyebabkan tonjolan di bawah kulit di daerah selangkangan. RSUD Tugurejo Semarang merupakan rumah sakit lanjutan yang melaksanakan pola pembayaran INA – CBG’s. Di RSUD Tugurejo Semarang diketahui bahwa rumah sakit menetapkan standar clinical pathway penyakit hernia inguinalis yaitu 3 hari. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di RSUD Tugurejo Semarang lama perawatan (LOS) penyakit hernia inguinalis menunjukkan bahwa terdapat banyak lama perawatan yang melebihi dari standar clininical pathway yaitu 4 - 19 hari (87,24%) dan 1 – 3 hari (12,75%).Penelitianinibertujuanuntukmengetahui lama perawatan dan epidemiologi kasus hernia inguinalis pada pasien BPJS di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2014. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian ini adalah dengan metode observasi. Populasi dari penelitian ini adalah data rekam medis pasien hernia inguinalis yang dirawat inap di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2014. Sampel penelitian adalah sebagian populasi penelitian sejumlah 71 pasien. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari dokumen rekam medis pasien hernia inguinalis dan data sekunder yang diperoleh dari indeks penyakit hernia inguinalis. Analisa data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tabel. Dari 71 pasien hernia inguinalis tahun 2014 terdapat 67,61% yang tidak sesuai (>3 hari), dan 32,39% yang sesuai (?3 hari). Jenis kelamin yang paling sering terjadi ada pada jenis kelamin laki – laki yaitu 97,18% dan pada rentang umur 45 – 64 tahun (30,99%). Diagnosa utama yang paling sering terjadi adalah hernia inguinalis scrotalis sinistra (69,01%), diagnose sekunder adalah hipertensi (14,01%), diagnosa komplikasi adalah incarcerate dan permagna (8,45%). Dimana level 1 sebanyak 33,80%, level 2 sebanyak 29,58%, level 3 sebanyak 36,63%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lama perawatan dipengaruhi oleh jenis kelamin laki-laki, umur, dan banyaknya diagnose sekunder dan komplikasi yang dimiliki pasien. Hal ini perlu diadakan evaluasi lebih lanjut tentang penerapan prosedur clinical pathway yang telah distandarkan sesuai ketetapan rumah sakit.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 27 Nov 2015 11:28 |
Last Modified: | 27 Nov 2015 11:28 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17383 |
Actions (login required)
View Item |