ARDANI, SETYADI AGUS (2015) GAMBARAN PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DI UPTD PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (403Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Di era Otonomi Daerah (OTDA) dimana pembangunan kesehatan telah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Kabupaten/ Kota) dan daerah harus bisa mengatur sendiri, termasuk memenuhi kebutuhan obat. Upaya untuk memenuhi kebutuhan obat diperlukan pengelolaan dan perencanaan yang baik karena itu perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi managemen secara keseluruhan agar dapat menunjang proses menganalisa dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang akan dicapai. Penelitian ini bertujuan Menggambarkan perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif menggunakanwawancara mendalam kepada petugas Puskesmas bagian apotek sebanyak 2 orang dan subyek crosscheckkepada Kepala Puskesmas, petugas pencatatan dan pelaporan SP3 Puskesmas dan Kepala seksi farmasi Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan obat dilakukan setiap akhir tahun bulan Desember dan pengiriman ke Dinkes awal tahun maksimal tanggal 5 Januari dengan lokakarya mini yang diikuti oleh seluruh staff pelayanan kemasyarakat menggunakan metode konsumsi dari panduan laporan konsumsi (LPLPO) dan melihat dari pola penyakit yang ada. Jadwal pendistribusian obat setiap 2 bulan sekali namun jika terjadi kondisi-kondisi Puskesmas diperhkan untuk meminta obat diluar jadwal distribusi. Peran SDM yang terlibat dalam perencanaan kebutuhan obat antara lain Kepala Puskesmas sebagai penanggungjawab pelaksanaan, petugas apotek sebagai pembuatan LPLPO, petugas pencatatan dan pelaporan SP3 Puskesmas sebagai pembuat laporan pola penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas dan kepala seksi farmasi sebagai penyedia obat untuk kebutuhan obat di Puskesmas dibantu dengan tim perencana obat terpadu (TIMPOT). Peningkatan motivasi dan komitmen petugas apotek dalam melakukan rekap pemakaian obat tiap hari, untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO) ke Dinas Kesehatan tiap bulan tanggal 5. Selain itu juga menghindari terjadi kekosongan obat.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 27 Nov 2015 11:29 |
Last Modified: | 27 Nov 2015 11:29 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17486 |
Actions (login required)
View Item |