DIDI, SETIYADI (2015) Perbedaan Pengetahuan, Praktik Pencegahan, dan Kondisi Rumah pada Kontak Serumah dengan Penderita TB Paru antara Perkotaan (Semarang) dan Pedesaan Kabupaten Demak. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (154Kb) | Preview | |
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi ke-7 dengan kasus TBC terbesar di Indonesia. Kota Semarang dan Kabupaten Demak merupakan wilayah dengan peringkat CDR (case detection rate) di peringkat 13 dan 16 di Jawa Tengah. Penyakit TB Paru merupakan penyakit yang bersifat kronis dan dapat menular dengan sangat mudah kepada orang di sekitar penderita. Hasil survei awal yang dilakukan anggota keluarga penderita TB Paru mampu menjawab <60% dari total pertanyaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, praktik pencegahan, dan kondisi rumah pada kontak serumah dengan penderita TB Paru di Perkotaan (Semarang) dan Pedesaan (Kabupaten Demak). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian diambil dari tiga puskesmas dengan kasus TB Paru tertinggi di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sampel penelitian ini adalah salah satu anggota keluarga penderita TB Paru yang terpilih secara acak sederhana, sebanyak 48 keluarga penderita dari puskesmas wilayah Kota Semarang (Puskesmas Bangetayu, Puskesmas Bandarharjo, Puskesmas Gayamsari) dan 48 keluarga penderita dari puskesmas wilayah Kabupaten Demak (Puskesmas Dempet, Puskesmas Kebonagung, Puskesmas Mranggen II). Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan berkategori baik di Kota Semarang sebesar 73,5% dan di Kabupaten Demak sebesar 38,2%. Responden dengan praktik pencegahan dengan kategori baik di Kota Semarang sebesar 76,5% dan di Kabupaten Demak sebesar 32,4%. Selain itu pada perkotaan maupun pedesaan ditemukan 100% rumah rumah tidak memenuhi tidak memenuhi kriteria rumah sehat Departemen Kesehatan RI. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pada kontak serumah dengan penderita TB antara Perkotaan dan Pedesaan (p = 0,003). Terdapat perbedaan praktik pencegahan TB Paru pada kontak serumah dengan penderita TB antara Perkotaan dan Pedesaan (p= 0,001). Tidak terdapat perbedaan antara kondisi rumah pada kontak serumah dengan penderita TB Paru Perkotaan dan Pedesaan (p=0.287). Penyuluhan terhadap masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, terutama pada masyarakat wilayah pedesaan. Masyarakat dikedua wilayah untuk selalu melakukan praktik untuk mencegah penularan TB Paru dari penderita. Kemudian untuk masyarakat di kedua wilayah untuk memperhatikan aspek kesehatan pada saat mendirikan atau merenovasi hunian.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 27 Nov 2015 11:54 |
Last Modified: | 27 Nov 2015 11:54 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17749 |
Actions (login required)
View Item |