UDiNus Repository

TINJAUAN PELAKSANAAN ALUR PROSEDUR INFORMED CONSENT PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN

TEGUH, KRISNANTO PUJI (2015) TINJAUAN PELAKSANAAN ALUR PROSEDUR INFORMED CONSENT PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (283Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (5Kb) | Preview

      Abstract

      TINJAUAN PELAKSANAAN ALUR PROSEDUR INFORMED CONSENT PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN Informed consent merupakan bukti persetujuan yang diberikan oleh pasien/keluarga pasien atas dasar informasi dan penjelasan dari tenaga kesehatan (dokter / perawat) kepada pasien mengenai penyakit dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien tersebut dalam rangka penyembuhan. Survei awal di RSUD Ungaran peneliti melakukan wawancara dengan 5 pasien didapatkan hasil (100%) pasien mendapatkan informasi terlebih dahulu, (80%) pasien tidak memahami informasi yang diberikan oleh dokter, (60%) pasien tidak mendapatkan informasi dari dokter secara langsung melainkan perawat atau asisten dokter, (100%) pasien dalam pemberian persetujuan tidak ada unsur paksaan. kemudian yang terahir (60%) dalam pemberian persetujuan / tanda tangan antara pasien dan dokter tidak secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang pelaksanan alur prosedur informed consent pasien bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Penelitian ini menggunakan penelitian survei deskriptif yang dilakukan pada suatu objek melalui wawancara dan observasi. Wawancara untuk mendapatkan data tentang alur prosedur informed consent, isi info yang diberikan sebelum tindakan, mengetahui persetujuan,penolakan dan pemahaman pasien tentang informasi yang diberikan. Sedangkan observasi mengetahui protab dan kebijakan rumah sakit. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran diketahui bahwa dari para responden mengenai prosedur tetap dan kebijakan (100%) sudah memenuhi unsur pokok didalamnya,(80%) petugas kesehatan mengetahui isi informasi yang diberikan dokter, (70%) petugas kesehatan tidak mengetahui syarat – syarat pemberi persetujuan,(60%) pasien tidak mendapatkan informasi dari dokter secara langsung melainkan dari perawat, (80%) dalam pemberian keputusan diberikan waktu untuk berbicara kepada keluarga, (50%) penolakan terjadi dikarenakan alasan pasien mengenai resiko dan biaya, (70%) pengisian lembar informed consent belum terisi pada bagian tanda tangan dokter. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa protap dan kebijakan informed consent yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu Permenkes no 290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan medis (informed consent). Dari kesimpulan tersebut disarankan supaya dalam pemberian informasi haruslah seorang dokter bukan perawat, mengenai pengisian lembar informed consent haruslah lengkap supaya bisa digunakan sebagai bukti hukum, tingkat pemahaman pasien yang berbeda sebaiknya dokter menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien dan terperinci dalam menyampaikan informasi.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
      Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 27 Nov 2015 11:54
      Last Modified: 27 Nov 2015 11:54
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/17773

      Actions (login required)

      View Item