UDiNus Repository

REKAYASA STETOSKOP ELEKTRONIK DENGAN KEMAMPUAN ANALISIS BUNYI JANTUNG

Setiaji, F Dalu and Santoso, Daniel and Susilo, Deddy REKAYASA STETOSKOP ELEKTRONIK DENGAN KEMAMPUAN ANALISIS BUNYI JANTUNG. Semantik 2011, 1 (1). pp. 34-41. ISSN 979-26-0255-0

[img] PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (403Kb) | Request a copy

    Abstract

    Stetoskop akustik lazim dipakai untuk mendeteksi bunyi jantung dan paru-paru agar kondisi kesehatan organ penting tersebut diketahui. Namun karena intensitas bunyi yang dideteksi relatif lemah, dan adanya gangguan suara lingkungan, penggunaan stetoskop ini menjadi sulit, khususnya untuk mendeteksi adanya kelainan bunyi jantung seperti misalnya murmur. Maka pada makalah ini dirancang suatu stetoskop elektronik dengan memodifikasi sebuah stetoskop akustik, sehingga dapat memperjelas bunyi jantung dan paru-paru, serta merekamnya. Stetoskop elektronik dibuat dengan menempatkan sebuah mikropon kondenser di dalam pipa berongga stetoskop akustik untuk mengkonversi bunyi yang ditangkap oleh chestpiece menjadi sinyal listrik. Selanjutnya sinyal tersebut akan diperkuat, lalu dilewatkan pada filter jantung atau filter paru-paru untuk memperjelas bunyi yang lebih ingin didengar di headphone. Dilakukan pula segmentasi dengan terlebih dulu mengubah sinyal jantung, S1 dan S2, menjadi pulsa-pulsa digital, sehingga durasi waktu fase sistolik dan diastolik dapat diukur oleh mikrokontroler. Mikrokontroler juga menghitung nilai BPM (Beat Per Minute) berdasarkan hasil segmentasi, dan menyimpulkan apakah nilai BPM tersebut normal atau tidak. Hasil yang dicapai adalah stetoskop elektronik mandiri (stand alone) yang mampu memperdengarkan dan memperjelas bunyi jantung dan paru-paru. Pada saat pengukuran, chestpiece ditempelkan pada dada atau leher subyek, dan dipertahankan tidak berubah posisi sekitar 15 detik. Stetoskop elektronik ini juga dapat menampilkan nilai BPM dan menunjukkan apakah nilainya normal, atau mengindikasikan kelainan bradycardia atau tachycardia. Jika dibandingkan dengan alat ukur buatan pabrik, yaitu OMRON tipe SEM-1, maka pengukuran BPM dapat dilakukan dua kali lebih cepat dengan ketelitian yang setara. Sinyal listrik yang menunjukkan bentuk bunyi jantung dan paru juga dapat dilihat di layar komputer dengan mempergunakan perangkat lunak Oscilloscope serta dapat direkam dalam bentuk berkas wav.

    Item Type: Article
    Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
    Semantik 2013 > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
    Divisions: UNSPECIFIED
    Depositing User: Imanuel Harkespan
    Date Deposited: 29 Apr 2013 10:58
    Last Modified: 30 Apr 2013 08:56
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/2031

    Actions (login required)

    View Item