ANIS, FITRIA (2016) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KETERSEDIAAN LOGISTIK FARMASI DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH 2015. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
ABSTRAK ANIS FITRIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KETERSEDIAAN LOGISTIK FARMASI DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH 2015 XX + 102 Hal + 5 Tabel + 17 Gambar + 10 Lampiran + 24 Istilah + 7 Kotak Manajemen logistik obat merupakan bagian dari supply chain management yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengimplementasian dan pengontrolan farmasi secara efektif dan efisien terhadap arus barang masuk dan keluar serta penyimpanan barang. Suatu kenyataan bahwa masih terjadi kekosongan dan penumpukan obat - obatan tertentu di gudang farmasi RSUD Kelet. Tujuan pengelolaan persediaan adalah mendukung agar obat tersedia dalam jumlah, waktu yang tepat dan mutu yang memadai pada saat dibutuhkan dengan biaya serendah -rendahnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek utama penelitian ini adalah data berupa catatan yang berkaitan dengan aktivitas logistik farmasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam kepada : kepala gudang farmasi, kepala instalasi farmasi dan petugas farmasi. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan persediaan obat di gudang farmasi RSUD Kelet belum efektif, sebagaimana terlihat komponen-komponen berikut: 1).Sumber daya manusia; masih kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas. 2) Fasilitas; terutama luasan gedung kurang memadai. 3). Prosedur: khususnya perencanaaan belum diterapkan. 4) Supplier; kurang mempertimbangkan fasilitas transportasi dan kecepatan pengiriman sehingga obat terlambat diterimakan 5). Perencanaan dan penetapan kebutuhan; hanya berpedoman pada pagu anggaran 6). Ketersediaan logistik farmasi; belum ada metode dalam menentukan buffer stock sehingga kesulitan melakukan Reorder Point. Diharapkan RSUD Kelet lebih memperhatian : 1). Peningkatan kualifikasi SDM yang ada di gudang farmasi dan memberikan pelatihan ataupun inhouse traning, 2). Perluasan gudang farmasi, 3). Pengembangan sistem Informasi Persediaan Obat yang mengacu pada metode buffer stock, 4). Pemilihan Supplier mempertimbangkan kualitas, kuantitas, harga, kesesuaian, kecepatan, posisi keuangan, kapasitas produksi, kapasitas proses, dan fasilitas transportasi yang tersedia, 5). Sosialisasi prosedur perencanaan dan prosedur pengadaan obat, 6). Monitoring dan evaluasi pengendalian belanja obat bulanan, triwulan dan semester sehingga obat tidak menumpuk di akhir tahun.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 22 Sep 2016 14:53 |
Last Modified: | 22 Sep 2016 14:53 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/20331 |
Actions (login required)
View Item |