ELISABETH, RENGGANIS DEWI (2016) ANALISIS DESKRIPTIF KASUS KEMATIAN BAYI BERDASARKAN DATA REKAM MEDIS DI RSUD KOTA SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
Image (JPEG) Download (0b) | ||
| PDF Download (467Kb) | Preview | |
| PDF Download (97Kb) | Preview | |
| PDF Download (89Kb) | Preview | |
| PDF Download (227Kb) | Preview | |
| PDF Download (419Kb) | Preview | |
| PDF Download (583Kb) | Preview | |
| PDF Download (433Kb) | Preview | |
| PDF Download (173Kb) | Preview | |
| PDF Download (204Kb) | Preview | |
| PDF Download (160Kb) | Preview | |
| PDF Download (85Kb) | Preview | |
| PDF Download (197Kb) | Preview |
Abstract
Latar Belakang : Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu dan wilayah tertentu. Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate merupakan indikator penting karena dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi di rumah sakit akan diolah di rekam medis bagian analising reporting untuk dijadikan laporan.Berdasarkan survei awal diperoleh 105 kasus kematian bayi tahun 2015. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan angka kematian bayi yang bersumber pada data rekam medis di RSUD Kota Semarang tahun 2015. Metode : Penelitian ini adalah deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pendekatan retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah dokumen rekam medis bayi dan ibu sebanyak 105 yang didapat dari bagian analising reporting tahun 2015. Hasil : Kasus kematian bayi tertinggi terjadi pada bulan Juli tahun 2015. Diagnosa utama pada bayi yang mengalami kematian tertinggi yaitu IUFD sebanyak 45 bayi (42,9%). Kematian bayi umur 0-7 hari merupakan kematian bayi terbanyak yaitu sebanyak 86 bayi (81,9%). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami kematian dengan jumlah 64 bayi yang mengalami kematian atau sebesar (61%). Berat badan bayi 1000-2500 gram cenderung mengalami kematian yaitu sebanyak 46 bayi (43,8%). Penyebab kematian bayi tertinggi adalah IUFD yaitu sebanyak 45 bayi atau sebesar 42,9%. Umur ibu yang bayinya mengalami kematian terbanyak adalah umur 30-34 tahun sebanyak 26 ibu (24,7%). Paritas ibu terbanyak adalahsaat kehamilan pertama sebanyak 42 ibu (40%). Kesimpulan :Saran dari penelitian ini yaitu ibu hamil wajib memeriksakan kandungannya minimal 3 kali, rumah sakit memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang kehamilannya pada saat kontrol, rumah sakit melakukan pengawasan intensif kepada bayi yang mengalami kelainan sejak dalam kandungan maupun karena faktor ibu, mencukupi gizi ibu hamil, setelah menikah ibu melakukan konsultasi dengan dokter tentang rencana kehamilannya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 04 May 2017 15:06 |
Last Modified: | 04 May 2017 15:06 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/21386 |
Actions (login required)
View Item |