BELLA, JENA ULFA (2017) HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN PERTUMBUHAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB WIDYA BHAKTI KOTA SEMARANG TAHUN 2017. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Distribusi anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Gangguan-gangguan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berupa gangguan bicara, gangguan pendengaran, keadaan anak pada cacat sindrom down, palsi serebralis, autisme, retardasi mental. Survei awal yang dilaksanakan di SLB Widya Bhakti Semarang 2017 pada anak tingkat SD berjumlah 15 orang anak tuna grahita terdiri dari 5 orang anak pendek, 3 orang anak sangat pendek, dan 7 diantaranya adalah normal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meneliti apakah ada hubungan pola asuh ibu dengan pertumbuhan pada anak berkebutuhan khusus di SLB Widya Bhakti Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional deskriptif. Variabel bebas meliputi pola asuh psikososial, pola penyiapan makanan, dan pola asuh saat sakit. Variabel terikatnya adalah pertumbuhan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data primer diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji Chi Square. Populasi penelitian ini berjumlah 124 anak dan sampel berjumlah 56 anak, dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berumur 30-39 tahun (46,4%), pendidikan terakhir SMA (46,6%), ibu rumah tangga (42,9%), sebagian besar anak berumur 10 tahun (23,2%), jenis kelamin laki-laki (64,3%) perempuan (35,7%). Responden dengan pola asuh psikososial baik (67,9%), pola penyiapan makanan baik (78,6%), pola asuh saat sakit kurang (53,6%), dan pertumbuhan anak normal (71,4%). Hasil analisis variabel menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh psikososial (p=0,008), pola penyiapan makanan (p=0,000), dan tidak ada hubungan pola asuh saat sakit (p=0,285) dengan pertumbuhan. Disarankan bagi orangtua untuk mengurangi kebiasaan menghukum anak jika anak melakukan kesalahan, hendaknya lebih sering untuk menasehati dengan penyampaian yang lembut. Orangtua diharapkan memahami makanan yang kaya akan gizi, agar anak tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan seperti snack/jajan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 13 Dec 2017 15:58 |
Last Modified: | 13 Dec 2017 15:58 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/22534 |
Actions (login required)
View Item |