UDiNus Repository

IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA MEUBEL UD. MITA FURNITURE KALINYAMATAN JEPARA TAHUN 2013

HUDAYANA, (2013) IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA MEUBEL UD. MITA FURNITURE KALINYAMATAN JEPARA TAHUN 2013. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (104Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      ABSTRAK HUDAYANA IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJA MEUBEL UD. MITA FURNITURE KALINYAMATAN JEPARA TAHUN 2013 Xviii + 83 HALAMAN + 13 TABEL + 2 GAMBAR + 5 LAMPIRAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. UD. Mita Furniture Jepara merupakan industri meubel dimana mengolah meubel yang masih kasar menjadi meubel yang siap pakai atau sudah menjadi furniture. Selama satu tahun terakhir terjadi kecelakaan di bagian produksi antara lain jarinya terkena gergaji mesin, sedangkan dibagian pengamplasan dan finishing kakinya terjepit pada saat mengangkat barang furniture. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi manajemen risiko bahaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerja meubel UD. Mita Furniture Kalinyamatan Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan jenis penelitian deskriptif observasional dan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 18 karyawan. Sampel diambil secara acak (random) dimana setiap proses diambil 3 karyawan yang mewakili disetiap proses. Hasil identifikasi menunjukkan dibagian produksi cidera yang pernah dialami oleh para pekerja yaitu jari terpotong karena terkena gergaji, luka sayat yang disebabkan jari terkena gergaji, jari terkena mesin serut, jari terkena mesin pres, tangan terkena mesin grinda, kaki tertimpa kayu, kaki atau tangan tersusup kayu dan tersetrum listrik. Disamping itu para pekerja juga mengalami batuk-batuk, pusing, pendengaran terganggu, sakit punggung, kaki kesemutan dan nyeri otot. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jari terpotong memiliki tingkat risiko yang tertinggi dan yang memiliki risiko rendah adalah kesemutan. Saran yang dianjurkan bagi perusahaan melakukan pemasangan penutup atau pelindung pada mesin gergaji, memberikan sarung tangan baja serta lebih ditingkatkan lagi pengawasan dalam penggunaan APD.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 13:54
      Last Modified: 21 Nov 2014 07:43
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/6487

      Actions (login required)

      View Item