UDiNus Repository

Perilaku Homoseksual Pada Santri Di Pondok Pesantren Di Kecamatan Kajen Kabupaten Pati

ANIZZARQONI, (1970) Perilaku Homoseksual Pada Santri Di Pondok Pesantren Di Kecamatan Kajen Kabupaten Pati. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (41Kb) | Preview

    Abstract

    Homoseksual adalah perbedaan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai kelamin sejenis atau identitas gender yang sama atau seseorang yang mengalami hambatan dalam perkembangan identitas jenis kelamin. Istilah yang sudah umum dikenal masyarakat untuk orang yang termasuk homoseksual adalah gay (untuk lelaki) dan lesbian (untuk wanita). Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang suatu kasus homoseksual yang terjadi pada Pondok Pesantren di Kecamatan Kajen Kabupaten Pati yang memiliki 20 santriawan (santri laki-laki). Peneliti melakukan penelitian ditempat tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian perilaku homoseksual yang terjadi di tempat tersebut. Peneliti telah melakukan survei awal untuk mendapatkan informasi mengenai kasus perilaku seksual sejenis yang terjadi di tempat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap 5 subyek penelitian. Subyek penelitian diperoleh secara pusposive sampling, dengan menggunakan snowball chain sampling (sampel rantai bola salju), dengan crosscheck teman sebaya santri dan Pengasuh Pondok Pesantren di Kecamatan Kajen Kabupaten Pati. Dalam penelitian ini menggunakan teori tindakan beralasan (Reasoned action). Hasil penelitian menunjukkan usia subyek penelitian antara 17 sampai 27 tahun dan lama menjadi santri antara 4 sampai 8 tahun. sikap santri dalam perilaku seksual sejenis adalah melampiaskan hasrat atau nafsu libido yang ada pada diri santri yang disebabkan jarangnya santri laki-laki bertemu dengan santri wanita di lingkungan pondok pesantren. Dalam penelitian ini norma subyektif adalah lebih mengacu pada norma penting (importans norms) di dalam pondok pesantren, yaitu adanya larangan untuk berinteraksi dengan santriwati sehingga menguatkan subyek penelitian untuk melakukan perilaku seksual sejenis. Praktik responden dalam perilaku seksual sejenis dengan aktivitas yang sering dilakukan adalah dengan cara melampiaskan hasrat serta untuk mencari kepuasan seksualnya. Dan melakukan seksual sejenis satu sampai lima kali dalam sebulan dengan cara digesek-gesekkan ke paha lawan seksualnya. Peningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta penguatan life skill santri terkait kesehatan reproduksi. Pemberian sarana dan prasarana seni untuk menyalurkan minat dan bakat para santri yang akan dapat membantu santri dalam melakukan aktivitas yang positif, serta perlunya evaluasi terhadap pembelajaran di pondok pesantren untuk mengantisipasi terjadinya aktivitas seksual yang tidak sehat di kalangan para santri.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:18
    Last Modified: 21 Nov 2014 01:23
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7250

    Actions (login required)

    View Item