UDiNus Repository

Hubungan Antara Praktik Aplikasi Pestisida Dengan Aktivitas Cholineterase Dalam Darah Petani Penyemprot Bawang Merah Di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes

AGUNG, FAJARUDIN (1970) Hubungan Antara Praktik Aplikasi Pestisida Dengan Aktivitas Cholineterase Dalam Darah Petani Penyemprot Bawang Merah Di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (47Kb) | Preview

    Abstract

    Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes hasil rekapitulasi hasil kegiatan pemeriksaan cholinesterase darah petani yang kontak dengan pestisida tahun 2009 dengan jumlah responden 457 petani pada bulan Juli 2009, hasil dari pemeriksaan kadar cholinesterase petani di Kabupaten Brebes, diantaranya termasuk kategori normal sebanyak 326 petani (71,33 %), kategori keracunan ringan sebanyak 131 petani (28,67 %). Berdasarkan hasil tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara praktik dalam aplikasi pestisida dengan aktivitas cholinesterase pada petani penyemprot bawang merah di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Desain penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini anggota kelompok tani “ Sekar Murni “ berjumlah 31 orang dengan prosedur pengambilan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga menghasilkan responden yang masuk dalam kriteria berjumlah 22 responden. Data dianalisa dengan korelasi Rank Spearman. Hasil Uji Rank Spearman dengan tingkat signifikasi 0,05 diperoleh hasil: ada hubungan antara praktik aplikasi pestisida dengan aktivitas cholinesterse dalam darah petani penyemprot bawang merah p value = ( 0,042 < 0,05 ). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara praktik dalam aplikasi pestisida dengan aktivitas cholinesterase pada petani penyemprot bawang merah di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Disarankan petani harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan bukan kain, sebelum kontak langsung dan dalam proses penyemprotan pestisida, dalam mencampur pestisida sebaiknya menggunakan aturan dosis yang tertera dalam label kemasan atau sesuai dengan petunjuk petugas penyuluh lapangan, setelah kontak dengan pestisida diharapkan petani selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, bukan di sungai, membersihkan diri dengan mandi menggunakan sabun dan mencuci pakaian.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:18
    Last Modified: 21 Nov 2014 01:24
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7251

    Actions (login required)

    View Item