UDiNus Repository

Perbedaan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Yang Terpapar Debu Tepung Dan Yang Tidak Terpapar Debu Tepung Di Pt. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang 2011

SEPTIYANI, PUTERI CESAR (1970) Perbedaan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Yang Terpapar Debu Tepung Dan Yang Tidak Terpapar Debu Tepung Di Pt. Indofood Cbp Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang 2011. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kapasitas vital paru adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah udara dipenuhi secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru pada pekerja yang terpapar dan yang tidak terpapar debu tepung di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Penelitian ini merupakan survei dengan pendekatan studi cross sectional. Data diperoleh dengan cara wawancara serta pemeriksaan laboratorium terhadap kapasitas vital paru responden. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang yang terpapar debu tepung dan 15 orang yang tidak terpapar debu tepung. Hasil pengukuran kapasitas vital paru 15 orang normal, 1 orang obstruksi berat, 2 orang obstruksi sedang, 3 orang obstruksi ringan, 5 orang kombinasi ringan, 3 orang restriksi ringgan, dan 1 orang sulit dievaluasi. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Mann Whitney. Untuk mengetahui hubungan variabel pengganggu dengan variabel terikat menggunakan uji Chi Square dan uji alternatifnya yaitu uji Fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi umur responden terpapar yakni pada kelompok umur dewasa muda atau 73,33%, masa kerja tertinggi pada responden terpapar adalah pada kelompok masa kerja baru yaitu 66,67%, penggunaan masker pada kelompok terpapar persentase tertinggi 66,67% tidak rutin memakai masker, persentase tertinggi pada kebiasaan merokok adalah sebanyak 60% pekerja yang terpapar merokok, persentase tertinggi pekerja terpapar yang tidak melakukan aktivitas olah raga rutin yaitu sebesar 93,33%, sebanyak 26,67% pekerja yang terpapar memiliki riwayat penyakit, persentase tertinggi adalah Indeks Masa Tubuh (IMT) pekerja yang terpapar normal yaitu 60%. Dari uji stastistik didapatkan bahwa tidak ada perbedaan KVP antara pekerja yang terpapar debu tepung dan yang tidak terpapar, variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kapasitas vital paru yaitu kebiasaan merokok (p = 0,041). Cara agar pekerja memiliki kapasitas vital paru yang baik adalah dengan menggunakan masker secara terus menerus saat bekerja, tidak merokok, olah raga teratur dan makan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi setiap hari.

Item Type: Article
Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Divisions: Fakultas Kesehatan
Depositing User: Psi Udinus
Date Deposited: 07 Oct 2014 15:19
Last Modified: 07 Oct 2014 15:19
URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7277

Actions (login required)

View Item